Biografi singkat Capres RI 2014 Prabowo Subianto
menempatkan Prabowo Subianto pada urutan teratas calon Presiden paling kuat di Pilpres 2014 mendatang. Benarkah masyarakat menghendaki seorang pemimpin yang fanatik dengan cara-cara militer dalam menciptakan perubahan? Ia membangun istana dengan kompleks yang luas di atas Bukit Hambalang, dikitari barak-barak tempat pelatihan kader-kader muda Gerindra dari berbagai daerah. Kesan militerisme yang sangat kental, tapi menyeramkan? Inikah calon pemimpin yang dikehendaki wong cilik?(sumber hanya menulis dari sisi penolakan dan kekhawatiran padahal beliau tidak begitu)
Bukit Hambalang menjadi saksi bisu aktivitas sehari-hari Prabowo Subianto. Di Bukit Hambalang yang berlokasi di Desa Bojong Koneng, Kec Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat itulah berdiri rumah megah bak istana milik Prabowo. Untuk melihat keberadaan rumah Prabowo dan aktivitasnya, The Politic menyusuri jalanan bukit yang beraspal, dan berkelok-belok di tengah suasana pedesaan yang masih asri dengan pepohonan rindang dan sunyi. Sesekali The Politic bertanya lokasi persis rumah Prabowo pada warga setempat yang dijumpai di tengah perjalanan. “Itu masih lurus aja, dari sini kira-kira 2 km lagi. Rumahnya paling atas, paling ujung. Ikuti saja jalan ini sampai habis,” jelas salah seorang warga Desa Bojong Koneng.
Benar
seperti yang dikatakan warga tersebut, di ujung jalan utama menuju atas
bukit terlihat gerbang rumah megah berjeruji setinggi sekitar dua
meter. Sebuah pos keamanan berada di depan rumah. Para tamu yang tak
memiliki janji dengan sang empunya rumah, tak akan diizinkan masuk.
Sebelumnya
tidak terbayangkan, di puncak bukit terdapat sebuah rumah yang
dilengkapi berbagai fasilitas. Rumah atau lebih tepatnya istana, yang
berdiri di atas area seluas 4,8 hektar itu jauh dari pemukiman penduduk.
Meski begitu, tak sulit untuk menemukannya. Sebab hampir seluruh warga
Bojong Koneng tahu di mana letak rumah Petinggi Partai Gerakan Indonesia
Raya (Gerindra) ini.
Sebelum
sampai di rumah Prabowo, satu-satunya jalan harus melewati camp-camp
ala militer sebagai tempat pelatihan kader-kader muda Gerindra. Terlihat
penjaga keamanan berseragam maupun yang berpakaian biasa, ada di
tempat-tempat strategis sehingga bisa memantau siapa pun yang masuk ke
kompleks eksklusif Gerindra tersebut. The Politic coba
mengambil gambar di sekitar lokasi, namun dalam waktu yang sangat
singkat beberapa orang tidak berseragam sudah berdatangan dan melarang
mengabil foto. Menurut sumber The Politic, para petugas keamanan di Bukit Hambalang itu semuanya bekas tentara Kopassus yang masih loyal pada Prabowo.
Presiden versi Survey. Tidak
diragukan, Prabowo Subianto akan maju mencalonkan diri jadi presiden
pada Pilpres 2014 mendatang dari Partai Gerindra. Bahkan sejumlah survey
yang dilakukan beberapa waktu lalu, menempatkan namanya pada posisi
teratas. Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) dalam survei
terbarunya menempatkan Prabowo Subianto dalam urutan teratas Capres
dengan 28 persen, disusul Mahfud MD 10,6 persen, Sri Mulyani Indrawati
7,4 persen, Aburizal Bakrie 6,8 persen, KH Said Agil Siradj 6 persen dan
Din Syamsuddin 5,2 persen. Dahlan Iskan (0,4 persen), Megawati 0,3
persen, dan Chairul Tanjung (0,2 persen).
Pada
pekan yang sama, survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) menempatkan
Megawati pada urutan teratas dengan 23,8 persen, disusul Prabowo
Subianto 17,6 persen, kemudian Aburizal Bakrie 13,7 persen. Sebelumnya
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menempatkan Megawati, Prabowo Subianto
dan Aburizal Bakrie mendapat dukungan di atas 10 persen jika ikut
Pilpres. Sementara nama lainnya seperti Ani Yudhoyono, Pramono Edi
Wibowo, Anas Urbaningrum dan Marzuki Ali masih berada di bawah 10
persen.
Menanggapi hasil beberapa survey yang berbeda-beda cukup signifikan tersebut di atas, menimbukan keraguan akan validitas metodologi survey yang dilakukan oleh banyak kalangan masyarakat. Bahkan, kecurigaan adanya ‘pesanan’ dari beberapa kepentingan tidak terelakkan. Sukardi Rinakit dari Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) membantah keras ketika The Politic mensinyalir lembaga survey SSS ‘dibayar’ oleh pihak tertentu untuk menempatkan capres ‘X’ pada urutan teratas.
Terlepas
dari hasil survey, pertanyaan mendasar tentang sosok seorang Prabowo
adalah benarkah ia yang diinginkan rakyat? Masih kuat dalam ingatan
masyarakat tentang penculikan para aktivis demokrasi, tragedi Trisakti,
dan peristiwa Mei 1998 yang melibatkan Prabowo sebagai pelaku
pelanggaran HAM sehingga ia kemudian dipecat dari militer.Tak hanya itu,
kurang pandainya mengelola bisnis membuat lilitan utang yang tidak
sedikit pada perusahaan-perusahaan miliknya. Gaya kepemimpinannya yang
sangat militeristik, karakter pribadi yang temperamental, dan kehidupan
rumah tangganya yang retak, merupakan poin-poin yang terakumulasi ke
dalam sosok seorang Prabowo Subianto. Benarkah sosok seperti ini yang
diinginkan rakyat?
Masa Kecil.
Prabowo lahir di Jakarta pada 17 Oktober 1951, merupakan anak ketiga dari begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo dengan Dora Marie Sigar. Masa kecil Prabowo bersama kedua orangtuanya banyak dilewatkan di banyak negara, baik di Asia maupun Eropa, sehingga tidak heran ia menguasai setidaknya empat bahasa asing, yakni Inggris, Jerman, Perancis, dan Belanda.
Prabowo lahir di Jakarta pada 17 Oktober 1951, merupakan anak ketiga dari begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo dengan Dora Marie Sigar. Masa kecil Prabowo bersama kedua orangtuanya banyak dilewatkan di banyak negara, baik di Asia maupun Eropa, sehingga tidak heran ia menguasai setidaknya empat bahasa asing, yakni Inggris, Jerman, Perancis, dan Belanda.
Minat
Prabowo pada dunia kemiliteran dan memiliki jiwa nasionalis yang luar
biasa rupanya rupanya merupakan titisan turun-temurun dari keluarga
ayahnya. Kakeknya, Raden Mas (RM) Margono Djojohadikusumo, adalah salah
satu pendiri Partai Indonesia Raya (Parindra) dan pendiri Bank BNI 1946.
RM Margono juga adalah Ketua Dewan Pertimbangan Agung Sementara pertama
dan anggota Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dan, kini
nama kakek Prabowo ini sudah diabadikan menjadi nama sebuah gedung di
Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unibersitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta.
Sementara dua orang pamannya Letnan Sujono Djojohadikusumo
dan Sersan Mayor Subianto Djojohadikusumo gugur dalam Peristiwa Lengkong
di Tangerang tahun 1946. Bahkan oleh sang Ayah, kedua nama pamannya ini
ditambahkan pada namanya (Subianto) dan adiknya Hasyim (Sujono), dengan
harapan keduanya memiliki jiwa patriot seperti dua paman mereka.
Dalam bukunya Jejak Perlawanan Begawan Pejuang,
Sumitro mengakui istrinya sangat berperan dalam membesarkan dan
pendidikan formal anak-anaknya. Meskipun Sumitro muslim, Dora Sigar
tetap Kristen. Dengan latar belakang keluarga berpendidikan Belanda,
Dora Sigar menerapkan disiplin ketat kepada putra-putrinya. Di meja
makan, misalnya, semua tata krama dan etiket Belanda sangat ketat
dijalankan, seperti tangan tidak boleh ke sana ke mari, serbet harus
dilipat di pangkuan, dan garfu sendok tidak boleh bunyi.
Perpaduan
dua kepribadian orangtua inilah yang sangat membentuk kepribadian
Prabowo. Disiplin dan sikap keras diturunkan dari sang Ibu, gaya
berpikir kritis dan bebas dari sang Ayah. Ia tumbuh menjadi anak yang
cerdas, lugas tanpa basa-basi, sangat taat aturan sehingga sangat kaku
dalam pergaulan, dan kritis. Dan, dari penuturan kawan-kawan dekatnya,
Prabowo adalah anak kesayangan ibunya.
Masa
kecil Prabowo banyak dihabiskan dalam masa pelarian ke beberapa negara
bersama ayahnya, menjadikan ia sebagai sosok yang mandiri, pekerja keras
dan sangat dekat dengan rakyat kecil. Pendidikan militer di Magelang
mengasah jiwa patriotiknya dan berhasil lulus sebagai lulusan terbaik.
Pada
1976, Prabowo dipercaya sebagai Komandan Pleton Para Komando Grup I
Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha) dan ditugaskan sebagai bagian
dari operasi Tim Nanggala di Timor-Timur. Setahun kemudian menjadi
Komandan Kompi Para Komando Grup I Kopassandha dengan pangkat Letnan
Satu.
Karier
militernya terus melejit, ketika dipercaya sebagai Wakil Komandan
Detasemen 81 Penanggulangan Teros (Gultor) Komando Pasukan Khusus TNI AD
(Kopassus) pada 1983. Dan, setelah menyelesaikan pelatihan di "Special
Forces Officer Course" Fort Benning, Amerika Serikat, Prabowo diberi
tanggung jawab sebagai Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara (Linud)
328 Kostrad hingga 1987 dan diperpanjang sampai 1991. Kemudian menjadi
Kepala Staf Brigade Infanteri Linud 17/Kujang/Kostrad, 1991 hingga 1993.
Prabowo kembali ke Kopassus sebagai Komandan Grup 3 yaitu Komandan
Pusat Pendidikan Pasukan Khusus di Batujajar, Jawa Barat, tahun 1993.
Setahun kemudian sebagai Wakil Komandan Kopassus. Dan, tahun 1994, ia
dipercaya menjadi orang nomor satu di korps baret merah pasukan elit TNI
Angkatan Darat itu.
Tahun
1998, Prabowo ditarik kembali menjadi Panglima Kostrad dengan pangkat
Letnan Jenderal, dalam usia relatif muda yakni 47 tahun. Di tahun inilah
ia tersandung tragedi Mei yang membuatnya dipindahkan menjadi Komandan
Sekolah Staf dan Komando ABRI (Sesko TNI). Dan atas pertimbangan Dewan
Kehormatan Perwira (DKP), Prabowo diberhentikan dari dinas
kemililiterannya.
Jatuh Cinta.
Menurut sumber The Politic, Prabowo dipertemukan (dicomblangi) oleh Wismoyo Arismunandar dengan anak Alm Presiden Soeharto, Titiek Soeharto, ketika ia menjadi ajudan Wismoyo kala itu. Siti Hediati Hariyadi yang lahir di Semarang, Jawa Tengah, 14 April 1959, lebih dikenal dengan Titiek Soeharto adalah anak keempat mendiang mantan Presiden Soeharto. Ketika pertama kali bertemu, lanjut sumber, langsung saling tertarik, padahal saat itu Prabowo sudah bertunangan dengan anak dari dr. Sajiman, Kepala RS TNI di Magelang, yang sekarang sudah menjadi dokter gigi, kawin dengan seorang ginekolog di Yogyakarta.
Menurut sumber The Politic, Prabowo dipertemukan (dicomblangi) oleh Wismoyo Arismunandar dengan anak Alm Presiden Soeharto, Titiek Soeharto, ketika ia menjadi ajudan Wismoyo kala itu. Siti Hediati Hariyadi yang lahir di Semarang, Jawa Tengah, 14 April 1959, lebih dikenal dengan Titiek Soeharto adalah anak keempat mendiang mantan Presiden Soeharto. Ketika pertama kali bertemu, lanjut sumber, langsung saling tertarik, padahal saat itu Prabowo sudah bertunangan dengan anak dari dr. Sajiman, Kepala RS TNI di Magelang, yang sekarang sudah menjadi dokter gigi, kawin dengan seorang ginekolog di Yogyakarta.
Prabowo
suka dengan tunangannya ini karena pintar memainkan piano lagu-lagu
klasik, suka membaca buku, cerdas, dan sering berbahasa Inggris dalam
komunikasi keduanya. Namun, setelah bertemu Titiek, Prabowo langsung
jatuh hati dan terpesona dengan kepribadian Titiek yang lincah, gaul, smart, dan tekun. Padahal perbedaan kepribadian keduanya sangat mencolok.
Prabowo
yang sangat disiplin, selalu ikut tata krama dan aturan, formil, tegas,
sehingga terkesan kaku, tipikal gaya aristokrat hasil gemblengan sang
Ibu. Sementara Titiek yang lincah, dinamis, cenderung melawan aturan
protokoler istana. Boleh dibilang Titiek itu anak jalanan sedangkan
Prabowo anak rumahan yang patuh. “Titiek itu ketika sekolah di SMPN 1
dan SMAN 3, sering membuat ajudannya kelabakan. Misalnya, ia senang
sekali main sepeda di sawah-sawah di Menteng kala itu, atau naik bus
bersama teman-teman sekolahnya, dan senang bergaul/berbaur dengan
orang-orang miskin,” tutur sumber.
Parabowo
akhirnya menikah dengan Titiek pada Mei 1983. Pasangan ini dikaruniai
seorang anak yang sangat pintar, Didiet Prabowo, yang menghabiskan
sebagian masa sekolahnya di Boston, Amerika Serikat. Kini Didiet sudah
menjadi salah satu desainer yang mulai diperhitungkan di tanah air. Dan,
sesekali terkadang terlihat ia ikut dalam kegiatan bapak atau ibunya,
meskipun kedua orangtuanya itu sudah tidak bersama lagi.
Usia
perkawinan pasangan Prabowo-Titiek ini berakhir pada perceraian, namun
tidak diketahui secara persis kapan pasangan ini berpisah. Berbagai
spekulasi tentang sebab perceraian ini beredar di masyarakat, mulai dari
kebiasaan-kebiasaan keduanya yang tidak sama, Prabowo dianggap
berkhianat pada Pak Harto, Titiek yang memiliki PIL, sampai cedera
permanen yang dialami Prabowo akibat tertempak ketika bertugas di
Tim-Tim. Namun, orang-orang dekat Prabowo lebih condong menyebut
perbedaan kebiasaan yang jadi faktor utama perceraian keduanya. Sampai
berita ini diturunkan, baik Prabowo maupun Titiek tidak memberikan
klarifikasi, meskipun sudah beberapa kali dihubungi melalui surat, email
(kotak pesan di akun Facebook), dan SMS.
Setelah
perceraian, hubungan Prabowo dengan Titiek tampak tetap mesra. “Mereka
selalu bersama-sama dan akur kalau menyangkut urusan sekolah anak.
Biasanya mereka selalu mengurus berdua, dan janjian bertemu di luar
negeri. Semakin ke sini keduanya tampak semakin mesra, Titiek biasanya
menitipkan pesan lewat orang dekat Prabowo, dan Prabowo sampai saat ini
sangat menghargai Titiek, ia selalu menyapa dan menyebut nama Titiek
dengan didahului sebutan Mbak,” cerita sumber yang mengaku dekat dengan
keduanya. Apakah keduanya masih saling cinta? Mungkinkah mereka akan
bersatu lagi? “Kemungkinan itu bisa saja, apalagi semakin ke sini
kelihatannya mereka semakin mesra,” tambah sumber.
Gaya Militer.
Sikap lugas, tegas, disiplin, dan formal sangat melekat pada sosok seorang Prabowo Subianto. Darah militer yang mengalir dalam dirinya seakan kian kental meskipun kini tidak lagi di militer. Ketika The Politic menyambangi tempat pelatihan kader-kader muda Gerindra di dekat kediamannya di Bukit Hambalang Bogor, nuansa militer sangat terasa. Setting lokasi pelatihan dibikin seperti camp militer dengan beberapa barak, persis seperti pelatihan militer. Model pelatihan pun mengadopsi cara-cara militer.
Sikap lugas, tegas, disiplin, dan formal sangat melekat pada sosok seorang Prabowo Subianto. Darah militer yang mengalir dalam dirinya seakan kian kental meskipun kini tidak lagi di militer. Ketika The Politic menyambangi tempat pelatihan kader-kader muda Gerindra di dekat kediamannya di Bukit Hambalang Bogor, nuansa militer sangat terasa. Setting lokasi pelatihan dibikin seperti camp militer dengan beberapa barak, persis seperti pelatihan militer. Model pelatihan pun mengadopsi cara-cara militer.
Ketika
ditanyakan tentang gaya militer seperti ini, orang terdekat Prabowo,
yaitu Fadli Zon mengatakan, “Tentang gaya militer ini, saya kira itu
persepsi orang yang berbeda-beda, tentang militer banget atau tentang
aristokrat saya kira banyak orang yang berpandangan berbeda.” Fadli Zon
menerangkan bahwa memang Prabowo lama dididik seperti itu dan sudah
melekat dalam dirinya.
Pandangan seperti ini dibenarkan oleh Eros Djarot yang menulis bukuPrabowo Sang Kontroversi. Bahkan
menurut Eros, watak Prabowo yang militeristik itu terkesan menakutkan,
tetapi itu bagi mereka yang tidak mengenal Prabowo dengan baik. Menurut
sumber The Politic, terkait jiwa militer yang melekat dalam dirinya, Prabowo juga orangnya temperamental, cepat naik darah kepada siapa pun.
“Ya kalau temperamental memang dididik untuk itu kan, tentara itu satu prinsipnya, to kill or to be killed, jadi
mentalitas itu juga sebagai tentara yang baik ya harus begitu. Tetapi
dari sisi lain dia (Prabowo) tentara yang ada etikanya juga, jadi kalau
tidak memegang senjata ya tidak dibunuhnya, kan dalam peperangan,
termasuk penculikan anak-anak itu kenapa tidak dibunuh karena dia tidak
mau, jadi dia orang yang punya prinsip, bahwa temperamental konon ya,
dia lelaki tertua memang dituntut seperti itu artinya membuktikan sosok
dia yang mempunyai eksistensi sendiri dia juga membentuk karakternya
lebih keras lagi supaya orang yakin dia adalah Prabowo yang berwibowo,”
jelas Eros Djarot.
Habiskan 37 Handphone.
Terkait sifat temperamental tersebut, beredar khabar yang cukup unik, bahwa di tahun 2009 lalu, Prabowo menghabiskan banyak sekali hanphone, kira-kira berjumlah 37 unit, yang dilempar karena emosi. “Tidak benar itu. Itu hanya isu yang sengaja disebar oleh orang-orang yang tidak suka dengan Pak Prabowo,” tegas Fadli Zon. Lebih lanjut Fadli Zon menegaskan bahwa saat ini gaya militer dalam keseharian Prabowo sudah tidak seperti ketika dulu ia masih di militer. “Sekarang tidak ada karena sering berhadapan sama rakyat, jadi selama ini juga berhadapan dengan masyarakat di berbagai daerah di bebagai organisasi juga, kita lihat dia juga bukan orang yang sulit untuk dihubungi kecuali memang dalam kesibukannya saja. Kalau masalah mental tentara saya kira tidak sepenuhnya juga benar, kalau ketegasan hal-hal tertentu ia memang bawaan dari militer, ini diperlukan karna itu sangat terkait dengan kedisiplinan. Kalau di militer orang tidak disiplin bisa jadi gerombolan kejahatan,” kata Fadli Zon.
Terkait sifat temperamental tersebut, beredar khabar yang cukup unik, bahwa di tahun 2009 lalu, Prabowo menghabiskan banyak sekali hanphone, kira-kira berjumlah 37 unit, yang dilempar karena emosi. “Tidak benar itu. Itu hanya isu yang sengaja disebar oleh orang-orang yang tidak suka dengan Pak Prabowo,” tegas Fadli Zon. Lebih lanjut Fadli Zon menegaskan bahwa saat ini gaya militer dalam keseharian Prabowo sudah tidak seperti ketika dulu ia masih di militer. “Sekarang tidak ada karena sering berhadapan sama rakyat, jadi selama ini juga berhadapan dengan masyarakat di berbagai daerah di bebagai organisasi juga, kita lihat dia juga bukan orang yang sulit untuk dihubungi kecuali memang dalam kesibukannya saja. Kalau masalah mental tentara saya kira tidak sepenuhnya juga benar, kalau ketegasan hal-hal tertentu ia memang bawaan dari militer, ini diperlukan karna itu sangat terkait dengan kedisiplinan. Kalau di militer orang tidak disiplin bisa jadi gerombolan kejahatan,” kata Fadli Zon.
Selain gampang marah, Prabowo ternyata juga romantis, mudah terenyuh, dan melankolis. “Dia itu orangnya romantis lho….,”
kata seorang yang mengaku sebagai temannya, yang juga teman Titiek,
mantan istrinya. “Iya, Prabowo itu ada melankolisnya, terutama ketika
berhadapan dengan masyarakat yang hidupnya serba kekurangan,” kata Eros
Djarot. Seringnya berhadapan dengan penderitaan rakyat inilah yang
semakin menumbuhkan jiwa nasionalis dalam diri Prabowo. Selain itu,
karena lama hidup di luar negeri, Prabowo ingin menunjukkan eksistensi
nasionalismenya yang terkadang terlihat berlebihan.
“Dia
orang yang lama di luar, yang ingin membuat semua orang percaya kalau
ia seorang nasionalis tulen sehingga tampak semua serba over.
Pada saat ia tidak jadi tentara lagi, masuk ke sipil memang banyak yang
harus ia perbaiki, citra-citra dia yang lama. Penampilan kaya’ Bung
Karno itu kan diperlukannya, karena ia memerlukan citra dulu, bahwa ia
musuhnya kaum nasionalis itu sedikit demi sedikit ia coba kikis dan hal
itu yang membuat orang melihatnya agak ekstrem, jadi ada semacam
hypernasionalisnya, di satu sisi baik tetapi bagi yang tidak mengenal
dia, itu terkesan hanya acting politik
saja, saya mengenal dia dan keluarganya, ia cinta Indonesia 100 persen
dan ia seorang nasionalis sejati,” kata Eros Djarot.
Terjun ke Bisnis.
Setelah tidak aktif di kemiliteran sejak tahun 1998, Prabowo lebih banyak menghabiskan waktunya di Yordania dan sejumlah negara di Eropa dan Asia. Ia lalu terjun ke dunia usaha, membantu adiknya Hashim Djojohadikusumo, yang sudah lebih dulu sebagai pengusaha minyak di Kazakhstan.
Setelah tidak aktif di kemiliteran sejak tahun 1998, Prabowo lebih banyak menghabiskan waktunya di Yordania dan sejumlah negara di Eropa dan Asia. Ia lalu terjun ke dunia usaha, membantu adiknya Hashim Djojohadikusumo, yang sudah lebih dulu sebagai pengusaha minyak di Kazakhstan.
Kembali
ke Indonesia, sekitar tahun 2002, Prabowo membeli PT Kiani Kertas yang
saat itu sudah berada di BPPN sebagai perusahaan yang ‘sakit’ karena
terbelit utang yang besar. Kok Beli perusahaan sakit? Nah, rupanya PT
Kiani Kertas ini mempunyai sejarah tersendiri.
Menurut sumber The Politic,
pada tahun 1987 Presiden Suharto memerintahkan seorang pengusaha
ternama, Bob Hasan, untuk membangun usaha di ujung timur Kalimantan
Timur, di mana terdapat beberapa pulau kecil yang sangat strategis dan
berada dekat perbatasan dengan Malaysia. Alasan Pak Harto sangat masuk
akal karena ia melihat ada tanda-tanda Amerika sudah mulai melirik
pulau-pulau itu sebagai Pangkalan Militer menggantikan Subic di Filipina
yang habis masa kontraknya. Maka resmilah PT Kiani Kertas berdiri di
atas lahan seluas 3.400 hektar, pada tahun 1990, yang berlokasi di Makajang, Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Hitungan
secara ekonomis pada masa itu tidak menguntungkan karena selain
medannya berat, kebutuhan bahan baku untuk pabrik kertas sangat sulit,
sehingga harus impor. Namun, karena pertimbangan geopolitik demi
keutuhan serta keamanan negara, langkah itu harus diambil meskipun high cost. Sayang, cost yang
tinggi ini lambat laun membebani perusahaan hingga tak kuat lagi untuk
terus beroperasi, utang sudah mulai menumpuk, sehingga kemudian pada
1998 diambil alih oleh negara, di bawah BPPN.
Ketika
Prabowo kembali ke Tanah Air, seorang petinggi Bank Mandiri menawarkan
bantuan kepada Prabowo untuk membeli PT Kiani Kertas dari BPPN, tahun
2002, dengan alsan selaian perusahaan itu layak diperbaiki, juga alasan
nasionalisme, agar tidak dibeli oleh Malysia, atau Amerika. Bersama
koleganya yang juga mantan tentara yang juga mantan menteri
perindustrian, Luhut Panjaitan, Prabowo pun kemudian mendapatkan
kucuran kredit dari Bank Mandiri sebesar lebih dari Rp 2 Triliun untuk
mengambil PT Kiani Kertas. Sayangnya meski berbagai upaya dilakukan
pada PT Kiani Kertas , tetap saja perusahaan tersebut tidak bergerak
maju, hingga akhirnya Luhut dan Prabowo pecah kongsi.
Pinjaman
Bank Mandiri ke Kiani Kertas ini, sempat masuk ke pengadilan dan
menyeret para direksi Bank Mandiri sebagai tersangka. Namun kemudian
kasus hutang PT Kiani ini tidak berlanjut, karena Prabowo telah melunasi
hutangnya ke Bank Mandiri , beserta bunganya, sehingga tidak ada
kerugian Negara. Ada cerita menarik saat seorang petinggi Bank
Mandiri harus menagih utang pada Prabowo di tahun 2005, dimana saat
saat itu sudah jatuh tempo. “Hati-hati lho Pak, kemana-mana Prabowo
itu bawa pistol” tiru seorang petinggi Bank Mandiri saat diperingatkan
oleh temannya. Meski sempat ngeper harus
berhadapan empat mata dengan Prabowo, namun petinggi Mandiri tadi
berfikir , Prabowo dibesarkan oleh seorang ibu yang sangat taat
beragama, sehingga tidak mungkin akan menembak dirinya begitu saja, saat
ia harus menagih utang pada Prabowo. Ketika mulai masuk dalam ruangan,
dimana hanya ada petinggi Bank Mandiri itu dan Prabowo, digambarkan
oleh petinggi Bank Mandiri itu suasananya sangat tegang. “Saya akui
saya sempat ketar-ketir juga,” tutur sumber tersebut.
Di
ruangan tersebut terdiri dari meja panjang, dimana Prabowo duduk di
ujung meja yang satu dan diujung meja yang lain , duduk petinggi Bank
Mandiri tersebut. Suasana masuk ke ruangan dengan wajah tegang, dan
agak memerah. Kemudian saat duduk Prabowo meletakkan agenda di meja dan
sebuah “barang” juga diletakkan di sebelah agenda. Dalam kondisi
ketakutan yang luar biasa, akhirnya petinggi Bank Mandiri ini mempunyai
ide , untuk tidak langsung berbicara pada masalah utang Prabowo, tetapi
memulai pembicaraan dengan menyitir beberapa ayat yang ada dalam Al
Kitab. Maklum Prabowo sangat hormat terhadap ibunya, sehingga ia juga
sangat paham terhadap ajaran-ajaran agama Kristen yang dianut ibunya.
Dan benar saja, suasana pertemuan menjadi cair , hingga Prabowo dengan
wajah yang tidak tegang lagi mengatakan, bahwa dirinya adalah orang yang
dididik untuk tidak ngemplang utang
dan selalu bertanggung jawab. “Jadi semua berapa jumlah utang saya plus
bungnya,” tutur petinggi Bank Mandiri itu menirukan pertanyaan Prabowo.
Yang tanpa diduga oleh petinggi Bank Mandiri itu adalah, saat ia
menyebutkan jumlah hutang pokok dan bunganya yang mencapai Rp 2 T lebih,
Prabowo ternyata langsung mengatakan akan melunasi utang tersebut
sekaligus. Dan benar saja saja beberapa hari setelah pertemuan itu,
Prabowo membayar utang PT Kiani ke Bank Mandiri secara lunas baik utang
pokok maupun bunganya. “ Saya hingga hari ini sangat surprise dan gak habis pikir, duit Prabowo demikian banyak sehingga bisa bayar utang cash, plus bungnya.
Padahal jumlahnya sangat besar,” tutur petinggi Bank mandiri, yang
akhinrya memuji Prabowo sebagai orang yang bertanggungjawab.
Saat
ini Prabowo sendiri telah memiliki belasan perusahaan yang bergerak di
berbagai bidang, seperti kehutanan, kertas dan bubur kertas, kelapa
sawit, tambang batu bara dan perusahaan jasa dengan total asetnya
sekitar US$ 1 miliar atau Rp 10,5 triliun. Semua perusahaan ini berada
di bawah perusahaan induk Nusantara Energy Group, yang terpusat di
Lantai 9 dan 10, Menara Bidakara, Jakarta Selatan.
Selain
PT Kiani Kertas, sektor lain pun dirambah Prabowo. Sektor kehutanan dan
perkebunan, Nusantara Energy memiliki enam perusahaan, yaitu PT Kiani
Hutani Lestari, PT Belantara Pusaka, PT Tanjung Redeb Hutani, PT Kiani
Lestari, PT Tusam Hutani Lestari, dan PT Tidar Kerinci Agung. Industri
pertambangan, Nusantara Energy memiliki tujuh perusahaan, yaitu PT
Energi Persada Nusantara, PT Nusantara Wahana Coal, PT Nusantara Kaltim
Coal, PT Batubata Nusantara Coal, PT Kaltim Nusantara Coal, PT Nusantara
Santan Coal, PT Nusantara Berau Coal. Sedangkan di sektor perikanan,
ada PT Jaladri Swadesi Nusantara, dan sektor jasa melalui PT Gardatama
Nusantara dan PT Tribuana Antarnusa.
Didukung Sang Adik.
Pesatnya perkembangan bisnis Prabowo, tak lepas dari dukungan adiknya, Hashim Djojohadikusumo yang juga ikut berperan dalam Nusantara Energy. Hasim juga turut membantu pulihnya bisnis PT Kiani Kertas milik Prabowo dengan dana dari penjualan asset milik Hasim di bulan Februari 2007, yaitu Bangsa Energi Co, sebuah perusahaan minyak dan gas yang berbasis di Calgary, Kanada. Juga saham di lapangan minyak dan fasilitas lainnya di Kazakstan kepada Grup Citic, sebuah perusahaan energi dari China dengan harga US $ 1,91 miliar.
Pesatnya perkembangan bisnis Prabowo, tak lepas dari dukungan adiknya, Hashim Djojohadikusumo yang juga ikut berperan dalam Nusantara Energy. Hasim juga turut membantu pulihnya bisnis PT Kiani Kertas milik Prabowo dengan dana dari penjualan asset milik Hasim di bulan Februari 2007, yaitu Bangsa Energi Co, sebuah perusahaan minyak dan gas yang berbasis di Calgary, Kanada. Juga saham di lapangan minyak dan fasilitas lainnya di Kazakstan kepada Grup Citic, sebuah perusahaan energi dari China dengan harga US $ 1,91 miliar.
Selain
ikut terlibat di Nusantara Energy, Hasim Djojohadikusumo juga
menggerakkan roda bisnis di bidang perfilman dengan membiayai produksi
film perdana Merah Putih yang muncul pertama kali pada Agustus 2009 melalui perusahaan film PT Media Desa Indonesia. Sumber The Politic menjelaskan
bahwa Hasim terlibat dalam pembuatan film sebagai produser eksekutif.
“Di dalam pembuatan film ini bekerja sama dengan rumah produksi
internasional Rob Allyn dari Margate House, rumah produksi inilah yang
berperan besar pada pengaturan tema,setting tempat sampai penentuan tokoh-tokoh yang main pada film tersebut,” kata sumber.
Prabowo
sendiri tadinya juga aktif menangani perusahaan-perusahaan miliknya,
dan setiap rapat rajin sekali datang. Tetapi, menurut pengakuan beberapa
staf di Nusantara Energy, akhir-akhir ini Prabowo jarang sekali ke
kantor, karena kesibukannya di Partai dan organisasi. Meskipun demikian,
bukan berarti perusahaan-perusahaannya mandek alias kolaps, karena
masih ada Sang Adik yang mengelola perusahaan bersama orang kepercayaan
Prabowo seperti Fadli Zon.
Terbelit Utang.
PT Kertas Nusantara yang terbelit utang Rp14,3 triliun lebih kepada 120 kreditor, beberapa waktu lalu nyaris dipailitkan. Menurut Fadli Zon, dalam dunia bisnis masalah utang-piutang bukan suatu hal yang aneh. Begitu juga dengan perusahaan milik Prabowo. “Bukan soal tidak becus mengelola perusahaan, tetapi masalah utang itu masih terkait utang-utang lama perusahaan dengan pemilik lama,” tegas Fadli Zon.
PT Kertas Nusantara yang terbelit utang Rp14,3 triliun lebih kepada 120 kreditor, beberapa waktu lalu nyaris dipailitkan. Menurut Fadli Zon, dalam dunia bisnis masalah utang-piutang bukan suatu hal yang aneh. Begitu juga dengan perusahaan milik Prabowo. “Bukan soal tidak becus mengelola perusahaan, tetapi masalah utang itu masih terkait utang-utang lama perusahaan dengan pemilik lama,” tegas Fadli Zon.
Seperti
diketahui, pengadilan akhirnya memutuskan penjadwalan kembali
pembayaran utang PT Kertas Nusantara kepada 120 kreditor. Perusahaan
yang dulu bernama Kiani Kertas itu pun gagal pailit.
Selain
masalah utang PT Kertas Nusantara, menurut sumber Prabowo yang tadinya
sudah melunasi utang PT Kiani ke Bank Mandiri, akhirnya tetap mengalami
kesulitan menjalankan operasional perusahaan Pulp and Paper itu,
konon ini lantaran Prabowo tidak piawi dalam memilih SDM yang bisa
menjalankan perusahaan yang berbasis menggunakan bahan baku kayu ini.
Akibatnya PT Kiani terus-menerus merugi dan selalu kesulitan bahan baku.
Bahkan menurut sumber, sudah beberapa tahun terakhir ini, untuk
menjalankan PT Kiani kertas tersebut, Prabowo dibantu pengusaha Arifin
Panigoro. “Tadinya dipinjami alat-alat berat, belakangan yang saya
dengar biaya operasional juga sebagian sudah dipinjami AP (Arifin
Panigoro-red),” ujar
sumber tersebut. Masih menurut sumber tersebut , Prabowo yang kini
kesulitan mengembalikan utang ke Arifin Panigoro, berencana menjual PT
Kiani Kertas ke Arifin Panigoro. “Sekarang masih dalam tahap itung-itungan kalau tidak salah,” tutur sumber tersebut.
Sumber
yang lain menyebutkan, bukan hanya PT Kiani yang mengalami kesulitam,
beberapa perusahaan Prabowo juga sempoyongan, yang disebabkan oleh
pengelolaan yang kurang baik, karena SDM atau eksekutif yang direkrut
Prabowo untuk mejalankan perusahaan yang banyak berbasis pada
pertambangan, perkebunan dan kehutanan itu, rata-rata tidak memiliki
kompetensi di bidang tersebut, sehingga perusahaan dikelola asal-asalan.
Sebagai contoh , lanjut sumber tersebut, Prabowo yang juga
mengambilalih PT ITCI (International Timber Corporation Indonesia) yang
dulu saham mayoritasnya dimiliki oleh Bob Hasan dan Yayasan-Yayasan
milil Alm Pak Harto, saat ini dalam kondisi berantakan. Padahal dulu
perusahan pengelolaan Hak Pengusahaan Hutan (HPH) dan HTI (hutan
Tanaman Industri) yang berlokasi di Kalimantan Timur ini merupakan
perusahaan yang sangat sehat, bahkan untuk program HTI-nya beberapa kali
mendapat penghargaan, baik di tingkat nasional maupun internasional. “
Perusahaan-perusahaan Prabowo banyak yang sempoyongan, karena salam
manajemen. Jadi secara likuiditas duitnya dia gak sebanyak dulu,” tutur sumber tersebut.
Sumber itu yakin, kalau toh Prabowo
maju menjadi presiden, maka itu bukan dibiayai sendiri, tetapi dibiayai
oleh adiknya yang sudah terlebih dahulu terjun di bisnis, saat Prabowo
masih aktif sebagai tentara, yaitu Hasim Djojohadikoesumo. “Kalau saat
ini Prabowo itu gak punya
duit, yang punya duit Hasim. Jadi kalau jadi presiden ya cukong
utamanya adiknya itu,” tutur sumber yang dekat dengan Prabowo.
Lebih
lanjut sumber itu mengatakan, bahwa meski perusahaan Hasim di dalam
negeri tidak seberkembang seperti di jaman Orba, namun beberapa
perusahaan Hasim di luar negeri yang bergerak dalam bidang pertambangan
dan perdagangan saat ini masih berjalan dan cukup likuid. Seperti
diketahui, Hasim boleh dikatakan pelopor dalam perdagangan imbal barang
ke Negara-negara Eropa Timur dan Timur Tengah. Melalui perusahaan PT
Prima Comexindo, di akhir tahun 1980-an hingga era orde baru berakhir,
perusahaan Hasim boleh dikatakan sebagai satu-satunya perusahaan yang
sukses melakukan perdagangan imbal barang. Perdagangan imbal barang di
sini terjadi lantaran, beberapa Negara itu belum memiliki hubungan
dagang dengan Indonesia, sehingga yang terjadi misalnya Hasim memenuhi
kebutuhan Negara-negara tersebut seperti berbagai komonditi kapas,
rempah dan lain-lainnya, termasuk semen, kemudian nantinya Hasim dari
negera tersebut akan mendapatkan barang juga, misalnya berupa minyak
mentah.
Masalah Psikologis.
Sementara itu sumber yang dulu dekat Cendana kepada The Politic mengatakan,bahwa untuk menjadi presiden Prabowo harus mengubah sikap temperamentalnya. Sikap temperamental Prabowo itu sendiri terbentuk lantaran masalah psikologis yang bertubi-tubi yang dialaminya. Pukulan pertama datang, manakala Prabowo yang selalu berada di garis depan saat konfrontasi di Tim-Tim, kabarnya tertembak di bagian paha atasnya, hingga ia harus dioperasi dan menyebabkan ciri permanen pada bagain kelaki-lakiannya. Namun hal ini dibantah oleh sahabat Prabowo . “Menurut orang yang mengobati Prabowo, dia itu sudah normal lagi. Bahkan dia setelah becerai dengan Titik, ia bebeberap kali sempat pacaran dengan waniata-wanita cantik yang hobi berkuda seperti dirinya itu,” ujar sumber tersebut.
Sementara itu sumber yang dulu dekat Cendana kepada The Politic mengatakan,bahwa untuk menjadi presiden Prabowo harus mengubah sikap temperamentalnya. Sikap temperamental Prabowo itu sendiri terbentuk lantaran masalah psikologis yang bertubi-tubi yang dialaminya. Pukulan pertama datang, manakala Prabowo yang selalu berada di garis depan saat konfrontasi di Tim-Tim, kabarnya tertembak di bagian paha atasnya, hingga ia harus dioperasi dan menyebabkan ciri permanen pada bagain kelaki-lakiannya. Namun hal ini dibantah oleh sahabat Prabowo . “Menurut orang yang mengobati Prabowo, dia itu sudah normal lagi. Bahkan dia setelah becerai dengan Titik, ia bebeberap kali sempat pacaran dengan waniata-wanita cantik yang hobi berkuda seperti dirinya itu,” ujar sumber tersebut.
Pukulan
kedua adalah perceraiannya dengan Titiek, dan pengusiran yang dilakukan
oleh Mamiek Soeharto. Menurut sumber yang juga kerabat Pak Harto, saat
demonstrasi di mana-mana pada Mei 1998 menjelang Pak Harto jatuh, kala
itu semua anak-anak Pak Harto berkumpul di rumah Pak Harto. Saat
Prabowo masuk ke rumah ingin ikut menghibur Pak Harto dan memberikan
laporan dengan apa yang terjadi di lapangan, Mamiek yang melihat kelebat
Prabowo masuk rumah Pak Harto di Jln Cendana, langsung mengusir Prabowo
untuk keluar rumah dan memaki-makinya, karena Prabowo diangkap sebagai
pengkhianat yang ikut menggulingkan Pak Harto. Tak lama setelah Pak
Harto jatuh, beradar kabar Prabowo bercerai dengan Titiek, namun
tepatnya kapan, hingga kini tidak satu pun berita terlansir.
Setelah
Pabowo tidak jadi menantu Pak Harto lagi, praktis Prabowo tidak pernah
datang ke Cendana, dan ia baru datang saat Pak Harto wafat. Prabowo
tidak hanya datang, tapi juga ikut ke Pemakaman di Giri Bangun, Karang
Anyar, Jawa Tengah. Lalu bagaimana hubungannya dengan Titiek Suharato
saat ini? “Kalau ada yang bilang hubungannya sekarang mesra, saya tidak
percaya,” tutur kerabat Cendana tersebut. “Bagaimana hubungan Titiek
dan Prabowo mesra, lha Wong Titiek malah jadi pendukung lawan Prabowo
pada saat terjadi perebuatan Ketua Umum HKTI , dimana Titiek berada di
kubunya Usman Sapta,” tumbah sumber itu .
Masalah
psikologis lainnya adalah, Prabowo yang sangat menginginkan putra
satu-satunya, Didiet untuk menjadi tentara, ternyata sang putra lebih
memilih dunia “gemulai” yaitu sebagai desainer dan juga penari, mirip
dengan profesi yang dijalani Omnya, Guruh soekarno Putra.
“Ini
ada positif dan negatifnya kalau ia jadi presiden. Negatif kalau
sifatnya yang temperamental itu tidak diubah saat ia jadi pemimpin, ini
kan bisa berbahaya. Positifnya, dengan tidak memiliki istri dan anak
hanya satu, potensi KKN –nya jadi tidak sebesar yang dilakukan mantan
mertuanya. Hanya saja karena ada Hasim sebagai pengusaha yang
membiayainya yang harus nanti diwaspadai,” tutur sumber tersebut.
Program Perubahan.
Meski punya sifat temperamental, namun jiwa dan semangat nasionalis yang membara dalam diri Prabowo ditunjukkannya dengan kesibukannya yang seabrek berhubungan dengan masyarakat kecil. Sebagai Ketua HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) dan Ketua APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Tradisional Seluruh Indonesia) Prabowo selalu melakukan kunjungan ke daerah-daerah, memberikan pelatihan-pelatihan kepada para petani dan pedagang kecil.
Meski punya sifat temperamental, namun jiwa dan semangat nasionalis yang membara dalam diri Prabowo ditunjukkannya dengan kesibukannya yang seabrek berhubungan dengan masyarakat kecil. Sebagai Ketua HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) dan Ketua APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Tradisional Seluruh Indonesia) Prabowo selalu melakukan kunjungan ke daerah-daerah, memberikan pelatihan-pelatihan kepada para petani dan pedagang kecil.
Karena
itu, jika kelak menjadi presiden, Prabowo sudah menyiapkan Program Aksi
yang sangat memihak pada rakyat kecil. “Contohnya, menjadwalkan kembali
utang luar negeri, menyelamatkan kekayaan Negara untuk menghilangkan
kemiskinan, melaksanakan ekonomi kerakyatan, delapan program desa,
memperkuat sektor usaha kecil, kemandirian energi, pendidikan dan
kesehatan, menjaga pelestarian alam dan lingkungan hidup,” terang Fadli
Zon.
Namun,
akankah Prabowo akan terpilih jadi presiden di 2014 nanti? Mengingat
sandungan kasus HAM yang terus membelitnya, karena hingga kini belum
tuntas penyelesaiannya. Apalagi, negara-negara Barat tidak akan
mendukung jika calon pemimpin masih terkait kasus pelanggaran HAM. Untuk
masalah ini, Fadli Zon membantahnya. “Saya kira mengenai HAM itu suatu
isu yang lama dan di Eropa tidak ada masalah dengan Pak Prabowo, Prabowo
juga mendapatkan komunikasi yang baik dengan orang-orang Eropa, di Arab
juga tidak ada masalah,dengan peminpin-pemimpin Asia juga tidak ada
masalah.Kalau Hak Asasi Manusia itu lama ya.. saya kira sudah selesai,”
tutup Fadli Zon. HJC, Ardi, Sopan, Amir
■ Miliki Puluhan Kuda Harga Miliaran Rupiah
Foto:detik.com |
Prabowo
memang begitu hobi berkuda. Sehingga untuk melengkapi hobinya, tersedia
lapangan terbuka untuk latihan berkuda. Selain itu ada satu arena
pacuan tertutup yang dialasi pasir putih. Lapangan terbuka terdapat di
bagian depan dan belakang rumah. Sementara, arena pacuan tertutup berada
di samping taman depan. Menurut para petugas keamanan rumah, Prabowo
selalu menyempatkan diri berkuda di seputaran kediamannya.
Berenang Sebelum Berkuda.
Menurut sumber The Poltiic, rumah itu juga dilengkapi kolam renang air panas. Kolam renang itu biasa digunakan oleh Prabowo sebelum berkuda. "Beliau setiap pagi berenang dulu, baru berkuda," ungkap sumber. Selain hobi berkuda, Prabowo juga sangat hobi membaca, sehingga menurut sumber, di dalam rumahnya terdapat pula perpustakaan pribadi yang sangat lengkap. Perpustakaan itu digunakan untuk mengisi waktu luang. Fasilitas-fasilitas lainnya di kediaman yang mewah ini, terdapat pula ruangan untuk bermain billiard. "Ada tempat main billiard juga," ungkap sumberThe Politic.
Menurut sumber The Poltiic, rumah itu juga dilengkapi kolam renang air panas. Kolam renang itu biasa digunakan oleh Prabowo sebelum berkuda. "Beliau setiap pagi berenang dulu, baru berkuda," ungkap sumber. Selain hobi berkuda, Prabowo juga sangat hobi membaca, sehingga menurut sumber, di dalam rumahnya terdapat pula perpustakaan pribadi yang sangat lengkap. Perpustakaan itu digunakan untuk mengisi waktu luang. Fasilitas-fasilitas lainnya di kediaman yang mewah ini, terdapat pula ruangan untuk bermain billiard. "Ada tempat main billiard juga," ungkap sumberThe Politic.
Menurut
pemilik warung yang berada di samping belakang rumah Prabowo, sesekali
Prabowo keluar rumah untuk menghirup udara segar di sekitar rumahnya.
Ratna, pemilik warung ini juga pernah berpapasan ketika Prabowo tengah
berjalan-jalan menghirup udara segar. "Iya, paling senyum gitu," tuturnya. Menurut pengamatannya, Prabowo datang ke rumahnya hanya pada hari Jumat saja.
Menurut sumber The Politic, rumah
kediaman Prabowo di Hambalang ini sudah berdiri sejak tahun 1990 -an.
Namun, pada tahun 2008 rumah itu direnovasi dan sejak itu baru aktif
ditempati oleh Prabowo dan saudaranya. Selain itu, sekitar 250 meter
dari rumah pribadinya, terdapat pula vila megah milik Prabowo.
Ditambahkan sumber The Politic,
di kediamannya, Prabowo juga memiliki dua anak perempuan yang diangkat
sebagai anaknya. “Ya, punya anak angkat dua, semuanya perempuan,” tutur
sumber.
Diklat Kader Muda Gerindra.
Tak hanya itu tak jauh dari Vila dan rumah pribadi Prabowo, tepatnya di Kampung Curug, RT 3/9, Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dijumpai lokasi Diklat Kader Muda Gerindra. The Politic yang sedang mencari tahu keseharian Prabowo di rumahnya langsung menuju lokasi diklat untuk melihat dan mendengarkan kegiatan diklat yang sedang berlangsung pada Jumat (25/11) itu.
Tak hanya itu tak jauh dari Vila dan rumah pribadi Prabowo, tepatnya di Kampung Curug, RT 3/9, Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dijumpai lokasi Diklat Kader Muda Gerindra. The Politic yang sedang mencari tahu keseharian Prabowo di rumahnya langsung menuju lokasi diklat untuk melihat dan mendengarkan kegiatan diklat yang sedang berlangsung pada Jumat (25/11) itu.
Dari pengamatan The Politic, terdengar
sedang ada pemberian materi. Materi tersebut menggambarkan keadaan
rakyat Indonesia dan harga-harga pokok yang melambung seperti sekarang.
Materi lainnya mengenai visi misi Gerindra. Pemberian materi dalam
Diklat Gerindra Muda sangat lantang dan berapi-api sehingga terdengar
oleh The Politic dari
jauh. “Gerindra kalah, negeri kita akan hilang. Sistem demokrasi lambat
laun akan buyar. Lalu akan kemana petani-petani kita, pekerja-pekerja
kita?”
Dalam
diklat kader muda Gerindra ini Prabowo memberikan beberapa pokok
pemikirannya. Pokok pikiran ini diposting dalam situs jejaring Twitter
pribadinya, yaitu:
1.
Saya tidak terima negara saya dibilang kere, miskin dan peminjam uang.
Saya tidak terima bangsa saya disebut negara kleptokrasi. 2. Untuk itu
saya terjun ke politik. Saya ingin berusaha mengubah sistem yang salah
dan kembali ke Pancasila dan UUD 45. 3. Indonesia unggul, geografi kita
unggul. SDA kita unggul dan sangat berlimpah, tetapi masyarakat kita
banyak yang hidup miskin. 4. Ada yang salah di negeri kita. Ada sistem
ekonomi yang perlu kita ubah. Tidak perlu kita takut untuk berjuang demi
sebuah kebenaran. 5. Kita pasti akan mati dipanggil Tuhan YME. Mengapa
harus takut mati untuk berjuang demi kebenaran dan kemajuan bangsa dan
negara. 6. Perubahan dapat terjadi jika kita bergerak bersama. Untuk
itu Gerindramenjadi partai kader, dengan proses kaderisasi terencana. 7. Proses kaderisasi terencana akan membantu Gerindra menjadi partai yang bersih, yang kadernya tidak membohongi masyarakat.
Sayangnya, diklat yang diikuti oleh kader-kader muda daerah ini tertutup untuk media. Terpaksa The Politic hanya
bisa mendengarkan dari jarak 150 meter secara diam-diam. Diklat untuk
kader-kader muda Gerindra ini bertempat mirip sebuah camp TNI dengan
dinding berwarna hitam dan atap yang terbuat dari jerami.
Dalam
diklat tersebut, setiap pergantian materi, peserta diwajibkan untuk
menyanyikan yel-yel seperti halnya pelatihan-pelatihan tentara. Peserta
pun dibentak-bentak ketika terdengar nyanyian yel-yelnya kurang keras.
“Yang keras suaranya, yang tidak serius ikut di sini ke kiri. Saya tidak
mau bersama orang-orang sakit. Teriak yang keras. Jangan cuma tepuk
tangan,”terdengar bentakan dari dalam camp. Para peserta diklat
menyanyikan yel-yel “Garuda Di dadaku” dengan mengganti liriknya dengan
lirik memuja Gerindra dan Prabowo. Mereka menyanyikannya dengan lantang
sambil bertepuk tangan. “Garuda
di dadaku, gerindra kebanggaanku, kuyakin hari ini pasti menang. Garuda
di dadaku, Prabowo presidenku, kuyakin hari ini, pasti menang.” Amir, Sopan, Eko.
0 komentar:
Posting Komentar
Boleh komentar apa saja.