
Dari mana datangnya cinta?
Dari mata turun ke hati. Begitulah pameo yang kita dengar dari
nenek-nenek kita. Dari mana datangnya lintah? Dari sawah turun ke kali.
-
Dari mana datangnya lintah? Dari sawah turun ke kali.
Dari mana datangnya cinta? Dari mata turun ke hati. Begitulah pameo yang
kita dengar dari nenek-nenek kita. Apa hubungan lintah dengan cinta?
Yah, dalam hal ini pengarangnya mungkin memilih lintah cuma supaya
kalimatnya bersajak. Atau mungkin karena lintah mengisap darah, begitu
pun cinta membuat jantung berdegup lebih kencang sehingga mengalirkan
darah lebih cepat. Atau bisa juga seperti lintah cinta mengisap darah
penderitanya karena kantongnya terkuras
habis. Tapi yang menjadi
pertanyaan di sini bagaimana orang jatuh cinta, dari mana asal mulanya,
apa penyebabnya?
-
Mata
Dari sajak di atas disebutkan matalah biang keladi
yang membuat orang jatuh cinta. Ini suatu yang umum. Seorang gadis
melihat pria tampan, matanya berkilat mengirim sinyal ke otak, dari otak
dikirim perintah ke jantung yang langsung berdebar-debar. Dalam sebuah
film kartun, The Boy with A Cuckoo-Clock Heart, dilukiskan
dengan indah bagaimana seorang anak lelaki lahir dengan jantung yang
beku, diganti dengan jam kecil yang berbunyi "kukuk" setiap kali dan ada
burung kecil keluar dari dalamnya. Sesudah dewasa dia jatuh cinta pada
pandangan pertama dengan seorang gadis penyanyi jalanan walaupun
dokternya sudah berpesan setiap hari supaya dia tidak jatuh cinta karena
jam kecilnya tidak akan sanggup mengatasi gejolak perasaannya. Namun
dia tidak mempedulikan semua halangan ini dan mencari gadis impiannya
sampai ke ujung dunia. Sesudah mengatasi banyak rintangan mereka bertemu
kembali hanya untuk dipersatukan oleh maut.
-
Perut
Orang-orang tua berkata cinta datangnya dari perut.
Kalau si gadis pintar masak, si pemuda akan merindukan untuk menikmati
masakannya seumur hidup. Itu pemikiran yang tradisional. Di zaman
sekarang lebih banyak pria yang menjadi koki restoran atau istilah
kerennya chef. Penulis sendiri tidak pernah masak karena suami lebih
suka masakannya sendiri.
-
Orang tua
Sejak zaman dulu, bahkan sampai sekarang di beberapa
bagian dunia, orang tua mengatur perjodohan anak-anaknya. Orang Jawa
mengenal istilah tiga B, singkatan dari bobot, bibit, bebet. Dalam
mencari menantu orang tua akan meneliti ketiga B ini. Bobot maksudnya
keadaan jasmani dan rohani, diharapkan cantik luar dalam. Bibit adalah
susunan genetik yang diwarisi dari orang tua si calon menantu. Kalau
orang tuanya sehat mental dan jasmani, tentunya si anak juga begitu. Ini
masuk akal karena menyangkut keturunan mereka di masa depan. Sedangkan
bebet adalah status sosial keluarga calon menantu. Bukan hanya masalah
materi, tetapi jika keluarganya orang baik-baik, rajin bekerja, tentunya
anaknya juga mengikuti suri teladan orang tuanya. Di India orang masih
mengenal mahar, keluarga wanita harus memberikan sejumlah barang atau
uang kepada calon pengantin pria. Semakin tinggi status si pria, semakin
mahal mahar yang harus dibayar.
-
Perburuan
Cara ini tidak hanya dipakai oleh manusia di zaman
batu, namun juga di zaman modern ini. Bila seseorang tertarik kepada
seorang lain yang tampaknya kurang menanggapi perasaannya, dia akan
melakukan perburuan. Mula-mula dia akan mencari tahu lebih banyak
tentang orang itu, mungkin berusaha berkenalan melalui teman atau dengan
meminta nomor teleponnya. Sesudah itu dia akan memberikan sesuatu yang
menunjukkan perhatiannya. Entah dia akan mengajak nonton atau makan
siang supaya bisa mengenal lebih dekat. Bila wanita yang tertarik kepada
pria dia mungkin akan memberi kejutan-kejutan kecil yang menyenangkan
misalnya dengan membawakan makanan kesukaan si pria ke tempatnya
bekerja. Orang yang menjadi sasaran panah dewa asmara ini akan
mempertimbangkan apakah dia mau menanggapi perasaan itu. Kadang-kadang
dari kurang suka atau kurang peduli menjadi tertarik karena merasa
tersanjung.
-
Internet
Di era globalisasi, di mana komputer memegang peranan
penting dalam segala hal, peran internet untuk mempertemukan jodoh
tidak bisa diabaikan. Betapa banyak situs yang menjanjikan pasangan
cocok, entah dengan menyesuaikan hobi dan minat, atau dengan memasang
foto para pencari jodoh. Tidak ada salahnya dan mendatangkan sukses bagi
banyak orang yang kesepian, bahkan antar budaya, asalkan berhati-hati,
jangan sampai tertipu. Sebaiknya pilih situs yang bisa diandalkan
misalnya dari kepercayaan yang sama. Jangan tergesa-gesa menandatangani
kontrak perkawinan, bertemulah lebih dulu beberapa kali sebelum
memutuskan langkah penting dalam kehidupan ini.
0 komentar:
Posting Komentar
Boleh komentar apa saja.