Swinger cenderung
dilakukan oleh pasangan suami istri atau pasangan kekasih yang ingin
merasakan sensasi berbeda dari sebuah perilaku seks. Jangan membayangkan
para pelaku swinger yang memasuki kepala 3 atau 4, kini pergesaran
swinger sudah merambah ke yang kepala 2, karena dianggap lebih kuat,
lebih “liar” dan lebih menggoda serta lebih open minded.
Satu hal yang harus digaris bawahi, pelaku swinger ini bukanlah para PSK
ataupun gigolo, karena mereka sangat hati-hati dalam “bermain” .
Bicara sejarah, swinger memang bukan fenomena baru. Sejak berabad lalu
berbagai literatur telah menggambarkan perilaku saling bertukar pasangan
seksual ini. Bahkan di Eropa, sedikitnya tercatat seribuan klub yang
aktif. Di Jakarta sendiri, para swinger ini saling bertemu di sebuah
kafe atau klub malam, bila cocok maka tinggal mencari kamar di hotel.
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai swinger ini, saya mencoba
menghubungi sebuah no handphone yang saya dapat dari sebuah iklan.
Indra, sebuat saja begitu, pria 39 tahun ini mengaku baru pertama kali
melakukan swinger. Istrinya sendiri berusia 38 tahun, dan memiliki 3
orang anak. Diakui Indra, awal dirinya mengetahui swinger dari sekedar
iseng browsing dunia maya dan mendengar dari mulut temannya. Menemukan
sebuah forum bagi pecinta swinger, akhirnya dia mulai ikut-ikutan
promosi. Keinginannya buat swinger pun bukan keinginan sepihak, tapi
juga mendapat restu dari sang istri.
Tak tanggung-tanggung dirinya mengizinkan bila nantinya dia melakukan
aktivitas seks dengan istri partnernya ataupun bila sang istri dipake
oleh suami sang partner. Dia juga tidak menampik bahwa dirinya lebih
suka bermain “keroyokan”. Tidak hanya itu, dia dan istrinya mau swinger
atau threesome dengan orang lain hanya untuk mendapatkan
SENSASI BERBEDA DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS SEKS.
Saya pun coba bertanya, apa dia mau threesome dengan saya? Terdengar
santai, dia pun langsung mengiyakan. Bahkan dirinya akan semakin
bergairah bila melihat istrinya “digoyang” pria lain. Masalah tempat
tidak perlu dipertanyakan, bila cocok langsung tinggal booking sebuah
kamar. Untuk pembicaraan selanjutnya, tidak perlu saya beberkan karena
sudah mengarah ke pembicaraan yang lebih intim, maaf.
Dengan melihat rasa santai dari Indra dalam berkomuniksi dengan saya,
sepertinya dia sudah paham betul dengan apa yang akan dia lakukan.
Sensasi berbeda adalah sesuatu yang ingin dirasakan para swinger agar
mendapat kepuasaan tersendiri. Bukan cuma di ibukota, swinger juga sudah
merambah ke semua kota-kota besar di Indonesia. Swinger juga belum
dapat dikatakan sebagai gaya hidup karena belum ada penelitian yang
memberikan data valid. Namun yang pasti, rata-rata pelaku swinger adalah
para pasangan yang memiliki hidup mapan akibatnya swinger terlihat
seperti kebutuhan tersendiri dalam mencari kepuasan “ranjang”.
Disatu sisi, swinger jelas menggambarkan melorotnya moral dan
batas-batas norma dalan kehidupan masyarakat. Sementara di sisi lainnya,
swinger juga menjadi sebuah trend urban yang dilakoni oleh sebagian
kecil masyarakat perkotaan. Meski masyarakat semakin acuh dan hidup
egosentris, namun bukan berarti perilaku yang bebas seperti swinger
dapat dibenarkan. Perilaku hedonis memang cenderung merugikan dan kerap
membawa pada degradasi moral generasi pelakunya.
Kini tentunya semua kembali kepada diri kita, mengagungkan ego dan
kepuasan sesaat ataukah kembali pada nilai-nilai “usang” yang mungkin
terdengar kolot, karena kita tahu konsekuensinya serta kemana muaranya.
Kalo Butuh Partner 3Some Hard Sex Ane siap, Semua Wilayah Indonesia 24 thun
BalasHapushub. kim.chalepa@gmail.com Pin BB:5FB3AB43, Privasi Di Jamin.
Lebih Khusus Jabodetabek
teman kami pejantan tangguh siap menemani anda para wanita.tante.pasutri hubungi sendiri no hp nya =089532654999 yg pasti gratis.....suka sama suka
BalasHapusteman kami pejantan tangguh siap menemani anda para wanita.tante.pasutri hubungi sendiri no hp nya =089532654999 yg pasti gratis.....suka sama suka
BalasHapus