Mengabarkan Tentang Sesuatu Untuk Kita

Laman

Pengalaman Membuat Paspor di Kanim Jakarta Selatan via Online

Disclaimer :
Teknis pembuatan paspor untuk setiap Kanim mungkin berbeda. Saya membuat paspor di Kanim Jaksel.
Teknis pembuatan paspor mungkin berbeda dari waktu ke waktu. Pengalaman ini antara tanggal 1 Maret 2015 – 11 Maret 2015.
Pengalaman ini ditulis jika melalui online, untuk yang walk-in pasti ada perbedaan.
Pengalaman ini ditulis jika mendapat antrian awal saat datang ke Kanim, jika datang agak siang mungkin akan berbeda. Pada waktu itu saya sampai di Kanim jam 05.45.

Beberapa hari yang lalu saya nyoba bikin paspor (bikin paspor kok coba-coba, hehe). Awalnya sempet bingung karena kan saya kerja di Jakarta (senin-jumat), sedangkan KTP saya Bandung. Lalu, apakah membuat paspor harus sesuai KTP ? Ternyata jawabannya ‘tidak’ sodara-sodara. Kita bisa buat paspor di mana saja. Karena itu, saya memilih buat paspor di Jakarta. Ada banyak Kantor Imigrasi (Kanim) di Jakarta. Dari sekitar 5 atau 6 Kanim, saya memilih Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Selatan (Kanim Jaksel). Alasannya, karena tidak terlalu jauh dengan kantor dan mudah dijangkau oleh busway. Naik koridior Dukuh Atas – Ragunan, turun di halte Imigrasi, sampai deh.
Secara umum ada dua cara pembuatan paspor, yaitu walk-in dan online. Perbedaan utamanya adalah dari sisi pengisian formulir dan kunjungan ke Kanim.
Untuk walk-in, paling tidak, harus datang 3 kali. Kedatangan pertama, pada saat pengisian formulir dan penyerahan berkas. Kedatangan kedua, pada saat pengambilan foto, scan jari, dan wawancara. Kedatangan ketiga, pada saat mengambil paspor. Untuk cara walk-in ini saya kurang paham karena belum pernah.
Nah untuk yang online, walaupun istilahnya ‘online’, tetap saja ujung-ujungnya harus datang ke Kanim. Untuk cara online, cukup dua kali datang ke kantor imigrasi. Kedatangan pertama, pada saat menyerahkan surat tanda permohonan, bukti pembayaran, berkas persyaratan, pengambilan foto, scan jari, dan wawancara. Kedatangan kedua, pada saat mengambil paspor. Perbedaan utama online & walk-in adalah pada tahapan pengisian formulir dan waktu pembayaran. Kalau yang walk-in ngisi formulirnya on the spot di Kanim, sedangkan yang online ngisi formulirnya ya via online, hehe (https://ipass.imigrasi.go.id:8443/xpasinet/faces/InetMenu.jsp).
Jadi sebenarnya, baik walk-in maupun online tahapan yang harus dilalui sama saja, hanya timing dan caranya saja ada yang berbeda. Kurang lebih begini :
  1. Pengisian Formulir
  2. Penyerahan Berkas
  3. Pembayaran
  4. Foto
  5. Scan jari
  6. Wawancara
  7. Ambil Paspor
Berikut ini detail penjelasan cara online. Saya pecah penjelasannya menjadi 3 bagian, yaitu : Registrasi Online, Hari Pertama ke Kanim, Hari Kedua ke Kanim.

Registrasi Online

  1. Daftar Online. Masuklah ke website www.imigrasi.go.id, cari menu ‘Layanan Publik’ –> ‘Layanan Paspor Online’. Saya gak akan menjelaskan detail, karena petunjuknya ada di sana, carilah menu ‘Petunjuk Pengisian Layanan Paspor Online’. Baca baik-baik petunjuknya.
  1. Pembayaran. Setelah mengisi formulir online, nantinya akan dikirimi email berupa surat pengantar ke bank. Buat apa ? ya buat bayar paspor. Pembayarannya melalui Bank BNI. Untuk paspor biasa 48H harganya 355 ribu, tapi saat bayar ke BNI jadinya 360 ribu karena ada tambahan biaya administrasi 5 ribu. Setelah bayar, nanti akan dikasih bukti pembayaran. Simpan baik-baik, karena akan dipakai untuk konfirmasi pembayaran, penyerahan berkas dan pengambilan paspor.
  1. Konfirmasi Pembayaran. Kembali ke web layanan paspor online, di sana anda harus memasukkan nomor ‘jurnal bank’ yang terdapat di bukti pembayaran bank. Anda harus sabar, karena biasanya webnya lambat. Selain itu, setelah memasukkan nomor jurnal bank, akan muncul pesan aneh (saya lupa pesan nya seperti apa). Terus saja coba lagi aja. Jika statusnya ‘sudah bayar’ maka proses bisa dilanjutkan. Nantinya akan ada email lagi yang melampirkan bukti tanda permohonan. Bukti tanda permohonan ini terdiri dari bukti permohonan itu sendiri dan formulir. Simpan baik-baik bukti permohonan ini karena ini wajib dibawa saat datang ke Kanim.

Hari Pertama ke Kanim

  1. Persiapan. Pastikan menyiapkan dokumen berikut ini sebelum datang ke Kanim :
  • Dokumen asli (KTP, Kartu Keluarga, Akta lahir / Ijazah / Kartu nikah)
  • Dokumen fotocopy (KTP, Kartu Keluarga, Akta lahir / Ijazah / Kartu nikah). Semua dokumen fotocopy harus A4, jangan dipotong.
  • Bukti Pembayaran Bank
  • Bukti Tanda Permohonan (termasuk formulir). Pastikan dulu formulirnya dilengkapi. Ini yang saya sempat bingung. saat registrasi online, saya sudah mengisi data alamat rumah, alamat kantor, dan alamat orang tua, tapi saat dicetak malah kosong. Ya sudah saya tanya ke bagian humas imigrasi melalui email (humas@imigrasi.go.id). Humas menjawab bahwa formulir perlu diisi manual pakai tinta hitam. OK deh.

  1. Kedatangan ke Kanim. Berikut ini yang perlu diperhatikan saat datang ke Kanim :
  • Datanglah sepagi mungkin. Saya sampai di Kanim jam 5.45. Jam segitu pun sudah banyak orang yang datang. Sempet kaget. Tapi ternyata orang banyak itu semuanya pemohon walk-in. Sedangkan yang online belum ada yang datang. Saya lah yang pertama datang, hehe.
  • Berpenampilan yang sopan, rapi, kemeja non-putih, celana panjang, dan pakai sepatu.
  • Jangan malu untuk bertanya, bisa bertanya ke sesama pemohon atau ke petugas security.

  1. Di dalam Kanim. Berikut kronologi selama di Kanim :
  • 05.10 – 05.45 : Perjalanan menuju Kanim. Untuk Kanim Jaksel, lokasinya tepat di depan halte busway Imigrasi. Naiklah busway koridor Dukuh Atas – Ragunan.
  • 05.45 – 07.00 : Mengantri di depan pintu masuk Kanim. Antrian di depan pintu masuk ini dibagi dua, antrian untuk yang walk-in dan untuk yang online. Untuk antrian online saya bersyukur karena dapat antri paling depan, dan antriannya lebih sedikit daripada yang walk-in. Saat mengantri di sini, pastikan berkas-berkas sudah siap. Khusus untuk yang online, pastikan bukti pembayaran bank & bukti tanda permohonan sudah disiapkan, karena saat antri di sini petugas langsung memeriksanya.
  • 07.00 – 07.20 : Masih di depan pintu masuk Kanim, ada pengarahan umum dari petugas. Isi pengarahannya tentang tata cara pembuatan paspor. Setelah memberikan pengarahan, petugas pun membuka sesi tanya jawab kalau yang ada yang kurang jelas.
  • 07.20 – 07.30 : Masuk ke dalam kanim untuk mengambil map yang berisi nomor antrian. Khusus untuk yang online, tunjukkanlah bukti permohonan yang sudah dicetak, nantinya petugas akan men-scan barcodenya, lalu kita akan dikasih map beserta nomor antrian. Khusus antrian walk-in, di map tersebut juga terdapat formulir.
  • 07.30 – 08.00 : Duduklah di tempat yang sudah disediakan. Selanjutnya akan ada pengarahan dari petugas mengenai tatacara pengisian formulir. Dengarkanlah baik-baik pengarahan tersebut. Di sini petugas pun menekankan untuk menyiapkan dokumen persyaratan ke dalam map yang sudah dikasih.
  • 08.00 – 08.10 : Mulai jam 8, layanan akan dibuka, tunggulah nomor antrian anda dipanggil. Di Kanim Jaksel ini, yang duluan dipanggil adalah yang lansia. Jadi bersabarlah.
  • 08.10 – 08.30 : Akhirnya dipanggillah nomor antrian saya. Karena dapet antrian awal, ya menunggunya pun sebentar, hehe. Masuklah ke counter yang memanggil nomor kita. Serahkanlah map kuning ke petugas yang mana map itu sudah berisi bukti tanda permohonan (beserta formulir), bukti pembayaran, berkas asli & fotocopy untuk KTP, Kartu Keluarga, Akte Lahir. Petugas akan memverifikasi dokumen tersebut. Masih di conter yang sama, kita akan diambil foto dan scan sidik jari.
Selama berada di counter ini, saya agak heran kok gak ada tahap wawancara ya ?, maksudnya, tidak secara formal dikasih tahu bahwa ini lho tahapan wawancara. Alih-alih demikian, petugasnya sih memang menanyakan beberapa hal sebagai berikut :
‘Sebelumnya belum punya paspor?’, saya jawab ‘belum bu’.
‘Pekerjaannya System Enginer TI ya ?’, saya jawab ‘iya bu’.
‘Di jakarta tinggal di mana ?’, saya jawab ‘di daerah Sudirman bu’.
‘Kerja di mana ?’, saya sebutkanlah nama tempat saya bekerja.
Sudah, begitu saja. Apakah pertanyaan-pertanyaan di atas adalah ‘wawancara’ atau bukan, entahlah. Oke kembali ke laptop. Setelah menyerahkan berkas, verifikasi berkas, pengambilan foto, scan jari, dan ‘wawancara’, petugas akan mengecap bukti pembayaran dari bank dengan stempel warna merah. Itu artinya semua proses sudah selesai dan tinggal mengambil paspornya 3 hari kemudian. Sempet kaget, kok prosesnya secepat ini.

  • 08.30 : Meninggalkan counter dengan kebingungan dan beberapa pertanyaan menggantung. Apakah bener secepat ini ?, Apakah bukti pembayaran yang dicap warna merah itu sudah cukup buat nanti ngambil paspor ?,soalnya kalau baca blog tentang ‘cara membuat paspor’, setelah semua proses selesai maka akan dikasih semacam bukti khusus, yang mana bukti itulah yang akan dipakai saat mengambil paspor. Maka biar yakin, saya hampiri bagian informasi untuk menanyakan hal tersebut. Mereka menjawab yang intinya, bukti pembayaran yang dicap warna merah itu sudah cukup untuk mengambil paspor, tidak ada lagi tanda terima yang lain. Oke deh, clear.

Hari Kedua ke Kanim

Kedatangan ke Kanim kali ini untuk mengambil paspor. Paspor bisa diambil 3 hari setelah selesai semua proses. Kalau saya, setelah 4 hari kerja, baru diambil. Layanan pengambilan paspor dimulai pada jam 10.00 – 16.00. Karena baru buka jam 10, maka saya pun agak santai. Tiba di Kanim jam 9.45, lalu menyerahkan bukti pembayaran ke petugas. Ternyata di sana sudah banyak orang yang mau ngambil paspor. Mereka datang lebih awal. Saya dapat nomor antrian 48. Untungnya, pengambilan paspor prosesnya hanya sebentar. Saya perhatikan perorang hanya memakan waktu sekitar 1 menit. Saat nomor antrian dipanggil, segera datang ke loket pengambilan. Di loket, petugas menyerahkan paspor, lalu kita disuruh untuk menulis nama, nomor paspor, nomor telepon dan tanda tangan sebagai tanda pengambilan paspor. Sudah selesai, akhirnya dapet deh paspor nya.
Selesai.
Naah, itulah pengalaman membuat paspor. Tidak tidak terlalu ribet kan, asalkan kita sudah tahu prosesnya terlebih dahulu. Caranya bagaimana ? ya rajin-rajinlah browsing dan buka web imigrasi. Selain itu, secara pribadi saya pun puas dengan pelayanan di Kanim Jaksel. Tempatnya rapi, bersih, dan proses di dalamnya bisa dibilang sangat tertib.
Jika ada pengalaman lain yang mau dibagikan, silahkan lewat comment :)

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Boleh komentar apa saja.

POSTING TERBARU

Arsip Blog

Total Tayangan Laman

z

Tiket Pesawat Murah Ada: Disini

Sponsor

Sistema Enlaces Reciprocos
Code tukar link

Tampilan seperti ini: kabar berita