Tengoklah surat Al An’aam ayat 160 yang berbunyi, “Barangsiapa membawa
amal yang baik, maka baginya pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan
barangsiapa yang membawa perbuatan yang jahat, maka dia tidak diberi
pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka
sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).”
Dari penjabaran ayat tersebut, Allah telah berjanji akan melipatgandakan
segala bentuk amal perbuatan baik kita. Bahkan sampai sepuluh kali
lipatnya. Apakah kita pantas meragukan firman Allah SWT tersebut?
Melengkapi rangkaian roadshownya ke berbagai daerah di Sumatra, Senin,
30 Mei 2005 lalu, Ustad Yusuf memenuhi undangan salah satu pejabat Pulau
Batam, H. Soerya Respationo, SH.
Soerya, yang merupakan salah satu calon wakil gubernur ini (berpasangan
dengan calon gubernur H. Nyat Kadir) dan istrinya Dra. Rekaveny adalah
pasangan suami istri yang dikenal dermawan di Batam. Mereka tak pernah
sungkan menggelontorkan sejumlah uang dari kocek untuk membantu wong
cilik. Bahkan Soerya mendapat julukan “Bapak Wong Cilik”
Konon bisa sampai ratusan juta rupiah uang yang mereka alokasikan untuk
membantu wong cilik Batam, setiap bulannya. Dan mereka melakukannya
tanpa pilih-pilih dan tanpa pamrih. Mungkin itu sebabnya harta yang
mereka miliki seolah tak habis sampai tujuh turunan.
Merasa memiliki kesamaan konsep dengan Ustad Yusuf Mansur, maka melalui
Majelis Taklim Humairah yang dipimpin oleh Rekaveny sendiri, mereka
sengaja mengundang ustad pemilik pesantren Daarul Quran ini.
Perhelatan besar ini termasuk mendadak. Kebetulan Yusuf Mansur sedang di
kawasan Sumatra, alangkah baiknya jika ia bisa singgah di Batam. Tapi
kala itu keluarga Soerya-Venny sedang sibuk sosialisasi di masyarakat
Kepri (Kepulauan Riau). Niat baik Yusuf sempat ditunda sehabis Pilkada.
Tahunya Venny tetap menyelipkan hal ini di sela rapat Majelis Taklimnya.
Acara yang sedianya akan diadakan kecil-kecilan, berkembang menjadi
besar di Masjid Raya Batam.
Langsung Venny dan anak buahnya mengatur semua, termasuk membuat
undangan dan diumumkan di Batam Post sehari sebelumnya. Alhamdulillah
sambutan jamaah luar biasa, masjid disesaki ratusan ibu-ibu untuk
mendengar taushiyah ustad baby face ini.
Dalam taushiyahnya itu, Ustad Yusuf menuturkan sebuah kisah yang membuka mata dan hati kita akan makna
sedekah
. Dahulu kala ada seorang Imam yang bernama Hasan Basri. Suatu hari ia kedatangan enam orang tamu. Namun sayangnya ia hanya mempunyai sebuah roti untuk disuguhkan. Tentu saja tak mungkin membagi sebuah roti itu untuk keenam tamunya.
Tidak mau pusing, sang imam lantas memerintahkan pembantunya untuk
menyedekahkan roti itu pada tetangganya yang lebih membutuhkan. Tak lama
kemudian datanglah seorang tamu lagi sambil membawa dua buah roti untuk
Hasan Basri, tapi ditolaknya!
“Roti ini pasti salah alamat, ini bukan untukku.” Jawab imam singkat,
membuat tamu yang membawa roti tadi bingung dan pulang. Pembantu sang
imam lantas bertanya, mengapa ia yakin sekali roti itu bukan untuknya.
“Karena kalau roti itu memang untukku, jumlahnya pasti sepuluh, bukan
dua!” jawabnya lagi dengan tenang. Di tengah keheranan si pembantu, tamu
yang membawa roti tadi kembali, kali ini telah menambahkan roti
hadiahnya menjadi sepuluh buah. Rupanya sebelum pulang tadi, ia sempat
mengetahui kalau sang imam sedang kedatangan tamu.
“Nah, ini benar untukku,” terima imam dengan senang hati. Maka kesepuluh
roti tadi dibagikan kepada keenam tamunya, pembantunya, seorang
anaknya, dan dua sisanya disimpan.
Dari kisah tersebut Allah telah menunjukkan betapa maha kayanya Dia.
Allah pasti akan memberikan balasan setimpal atas perbuatan baik kita.
Bahkan ustad Yusuf yakin benar kalau dalam waktu tujuh hari kita akan
merasakan “hasil” dari
sedekah
kita.
“Banyak kejadian yang membuktikan itu. Dengan
sedekah
hutang menjadi lunas, miskin menjadi kaya, susah menjadi senang, masalah mendapat solusi.” Bebernya semangat.
Dari perjalanannya ke berbagai daerah, ustad ganteng yang suka memakai baju putih ini banyak menemukan fenomena keajaiban
sedekah
. Ketika sore harinya, menjelang Magrib, taushiyah dilanjutkan di kediaman Soerya, di kawasan Duta Mas, ustad Yusuf lalu menuturkan beberapa kisah ajaib itu.
Ada seorang temannya yang bernama Mubalighun. Suatu ketika ia ditimpa
masalah berat. Karena selalu berhutang dan dikejar debt collector,
istrinya tidak tahan dan minta cerai. Nah, pada suatu malam senin, dia
merasa dunia akan kiamat baginya, karena pada keesokan harinya rumahnya
akan disita, istrinya menunggu di pengadilan agama, dan anak sulungnya
akan dikeluarkan dari sekolah akibat terlalu lama menunggak bayaran.
“Pokoknya Mubalighun depresi berat dan bahkan berniat bunuh diri malam
itu juga,” paparnya. Untungnya dia cepat beristighfar akan niat buruknya
itu. Semalaman dia merenung dan teringat masih punya simpanan sekitar
tiga ratus ribu rupiah. Mengingat janji Allah di surat Al An’aam itu,
malam itu juga ia bagikan uang itu pada fakir miskin.
Masya Allah, esok paginya tanpa disangka ia kedatangan teman lamanya
yang menawarkan pekerjaan, bahkan menyediakan dana awal sampai 25 juta
rupiah. Dana yang lebih dari cukup untuk melunasi hutang-hutangnya dan
menyelamatkan rumahnya dari sitaan. Tak disangkanya lagi, sepulangnya
dari bank untuk menerima uang itu, tiba-tiba istrinya sudah ada di rumah
bersama anak bungsunya.
Singkat cerita hari itu juga permasalahan Mubalighun selesai. Rumah
tetap dimiliki, istri tak jadi menuntut cerai, dan anak sulungnya bisa
tetap bersekolah. Padahal hanya 300 ribu rupiah yang disedekahkan
Mubalighun, tapi lihatlah hasilnya, malah tak sampai tujuh hari.
Ada juga kisah seorang tukang bubur yang mengorbankan uangnya untuk
biaya pengobatan orang tuanya. Apa yang terjadi? Begitu angka
tabungannya di sebuah bank mencapai lima juta rupiah, ia mendapat hadiah
sebuah mobil Mercy.
“Begitu banyak keajaiban yang terjadi gara-gara
sedekah
. Makanya sekarang jangan ragusedekah
. Jangan mikir uang tinggal sedikit, sedekahin saja. Justru semakin berat kita menyerahkan sejumlah uang untuksedekah
, Insya Allah balasan Allah semakin dasyat!”
Memang patokan tujuh hari itu tidak mutlak. Semua tetap tergantung
Allah. Bisa lebih lama, bahkan lebih cepat. Tapi umumnya begitu.
Syaratnya buka mata lebar-lebar untuk “merasakan” hasil
sedekah
itu.
Yang jelas, faedah
sedekah
ada empat, yaitu dapat menolak bala, mendatangkan rezeki, menyembuhkan penyakit, dan memanjangkan umur. “Kalau sampai tujuh hari kita merasa tidak mendapat apa-apa, bisa jadi kita dipanjangkan umur,” tambahnya lagi penuh keyakinan.
Dalam kesempatan ini, Ny. Hasyimah, istri H. Nyat Kadir, membenarkan fenomena keajaiban
sedekah
. Suatu hari dalam sebuah acara ia ingin menyumbang sejuta, tapi entah kenapa rasanya berat sekali mengeluarkan uang itu. Akhirnya ia hanya menyumbang 500 ribu, namun apa yang didapatnya? Sejak itu ada saja uangnya keluar untuk berbagai keperluan. Jumlahnya sampai berlipat. Andai saja ia jadi menyumbang sejuta, ia yakin keadaannya tak akan seburuk itu.Sedekah</> Untuk Membangun Usaha Spiritual
Gaya ceramah ustad yang satu ini memang agak lain. Biasanya penceramah
muncul dari depan atau samping panggung, ia justru datang dari belakang,
menyapa jamaah paling belakang dan berjalan ke podium. Biasanya ia
muncul sepuluh menit sebelum acara dimulai. Dan gaya orasinya san>
gat provokatif, berapi-api, membakar semangat, membuat yang mendengarnya
ingin langsung bertindak.
Dalam berceramah, ia tak hanya berdiri kaku di mimbar, ia akan berjalan
menghampiri penonton dan berdialog dengan mereka. Suasananya jadi
dialogis dan akrab. Itulah sebabnya acara tersebut lebih tepat diadakan
di ruangan tertutup dan tanpa kehadiran anak kecil.
“Karena saya membutuhkan kefokusan mereka. Dengan hadirnya anak kecil
yang lari-lari misalnya, sudah beda konsentrasinya,” jelasnya.
Ia juga kerap melengkapi taushiyahnya dengan simulasi dan permainan,
supaya lebih menarik dan menghibur. Tapi hasilnya luar biasa. Jangan
heran kalau sekali ceramah di hotel berbintang, bisa ratusan juta
terkumpul untuk
sedekah
.
“Yang nggak bawa uangpun tidak sungkan menyerahkan hp, jam tangan,
perhiasan, cek, bahkan tak jarang banyak yang menenteng tangan saya
menuju ATM,” ujarnya tertawa.
Uang dan barang yang terkumpul itu lalu ia serahkan ke panitia setempat
untuk disumbangkan pada yang membutuhkan. Itu sengaja ia lakukan agar ia
tak dicap sebagai ustad pembawa uang
sedekah
.
Setiap insan perlu mempelajari ilmu
sedekah
. Meskipun terdengar sederhana dan simpel, tapi sedekah mampu membangun usaha spiritual. Walaupun terdengar tak lazim tapi sedekah mampu membersihkan harta yang kita miliki dan mampu menggolkan proyek yang kita incar, Insya Allah.
Ambillah contoh, anda sebagai seorang pengusaha sedang mengincar sebuah
proyek. Biasanya dalam dunia bisnis, orang suka main sikut sana-sikut
sini, menyogok, atau memakai uang pelicin. Sekarang gantilah sogokan
anda dengan membiayai seribu anak yatim piatu dan anak jalanan. Kalau
kita boleh bergurau sama Allah, istilahnya kita menyogok-Nya. Insya
Allah proyek itu gol. Karena Allah yang memiliki dunia dan seisinya,
maka berharaplah dari-Nya, jangan dari manusia. Apa yang bisa manusia
berikan pada kita?
Sekarang bayangkanlah keuntungan yang akan anda dapatkan jika berhasil
dalam suatu hal, maka langsung saja 2,5%nya disedekahkan dimuka.
Misalnya anda akan memperoleh seratus juta, maka sebelum memperoleh
keuntungan itu, gelontorkanlah uang dari kocek anda sejumlah dua
setengah juta rupiah untuk sedekah. Tidak besar, kan?
Kalaupun setelah sedekah, proyek anda tetap gagal, yakinlah ada hikmah
dibalik itu dan yakinlah Allah akan menggantinya dalam bentuk lain.
Karena Dia lebih tahu yang terbaik buat kita dan apa yang kita harapkan
belum tentu yang terbaik.
Hal ini pernah dialami oleh seorang pengusaha bijih plastik. Saat itu ia
ingin sekali tendernya di suatu wilayah tembus. Sebagai ganti sogokan
ke pemda setempat, ia memilih sedekah. Namun apa yang terjadi? Ia tak
mendapatkan tender tersebut. Kecewa? Pasti! Dan itu wajar dialami
manusia. Di tengah kekecewaan itu ia mampir di sebuah restoran untuk
makan siang. Tanpa disangkanya salah seorang teman SMA-nya juga makan di
sana dan ajaibnya mereka berusaha di bidang yang sama. Akhirnya
terjalin kesepakatan di antara mereka untuk berbisnis dan si teman
langsung meneken cek sebagai uang muka. Subhanallah bukan?
Jadi, apa anda masih meragukan faedah sedekah? Bukan hanya orang kaya
yang wajib sedekah, yang merasa miskinpun harus sedekah kalau menjadi
kaya. Yang mau sembuh dari penyakitnya, sedekah! Yang mau melunasi
hutangnya, sedekah! Yang mau mendapatkan solusi dari masalahnya,
sedekah! Karena sedekah bisa memancing rezeki. Jangan ragu dengan firman
Allah.
Tapi anda harus sedekah dengan ikhlas dan tanpa pamrih. Janganlah
sekali-kali mengungkit pemberian anda, jika pihak yang telah anda
sedekahkan suatu saat berbalik menyakiti anda.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala)
sedekahmu denga menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan sipenerima),
seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan
dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang
itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu
ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka
tidak menguasai sesuatupun dari apa y> ang mereka usahakan; dan
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir itu.” (QS.
2:264)
Sedekah adalah formula dari Allah, karena sifatnya Rejeki tentu berlaku
bagi umat manapun, didalam Islam hendaklah bersedekah sembari berharap
kepada Allah, menuruti Perintah-Nya dan jalan sedekah ini untuk
mendekatkan diri kepada-Nya, dan bukti keyakinan penuh terhadap jani-Nya
0 komentar:
Posting Komentar
Boleh komentar apa saja.