Berikut
ini adalah penjelasan mengenai bagaimana cara kerja Jaringan Wireless
di awal telah dijelaskan bahwa untuk menghubungkan sebuah computer yang
satu dengan yang lain, maka diperlukan adanya Jaringan Wireless. Menurut
sebuah buku yang bersangkutan, supaya komputer-komputer yang berada
dalam wilayah JaringanWireless bisa sukses dalam mengirim dan menerima
data, dari dan ke sesamanya, maka ada tiga komponen dibutuhkan, yaitu:
1. Sinyal Radio (Radio Signal).2. Format Data (Data Format).
3. Struktur Jaringan atau Network (Network Structure).
Masing-masing dari ketiga komponen ini berdiri sendiri-sendiri dalam cara kerja dan fungsinya. Kita mengenal adanya 7 Model Lapisan OSI (Open System Connection), yaitu:
1. Physical Layer (Lapisan Fisik)
2. Data-Link Layer (Lapisan Keterkaitan Data)
3. Network Layer (Lapisan Jaringan)
4. Transport Layer (Lapisan Transport)
5. Session Layer (Lapisan Sesi)
6. Presentation Layer (Lapisan Presentasi)
7. Application Layer (Lapisan Aplikasi)
Masing-masing
dari ketiga komponen yang telah disebutkan di atas berada dalam lapisan
yang berbeda-beda. Mereka bekerja dan mengontrol lapisan yang berbeda.
Sebagai contoh: Sinyal Radio (komponen pertama), bekerja pada physical
layer, atau lapisan fisik. Lalu Format Data atau Data Format
mengendalikan beberapa lapisan diatasnya. Dan struktur jaringan
berfungsi sebagai alat untuk mengirim dan menerima sinyal radio.
Lebih
jelasnya, cara kerja wireless LAN dapat diumpakan seperti cara kerja
modem dalam mengirim dan menerima data, ke dan dari internet. Saat akan
mengirim data, peralatan-peralatan Wireless tadi akan berfungsi sebagai
alat yang mengubah data igital menjadi sinyal radio. Lalu saat menerima,
peralatan tadi berfungsi sebagai alat yang mengubah sinyal radio
menjadi data digital yang bisa dimengerti dan diproses oleh komputer.
Prinsip
dasar yang digunakan pada teknologi wireless ini sebenarnya diambil
dari persamaan yang dibuat oleh James Clerk Maxwell di tahun 1964.
Dalam
persamaan itu, dengan gamblang dan jelas Maxwell berhasil menunjukkan
fakta bahwa, setiap perubahan yang terjadi dalam medan magnet itu akan
menciptakan medan-medan listrik. Dan sebaliknya, setiap perubahan yang
terjadi dalam medan-medan listrik itu akan menciptaken medan-medan
magnet.
Lebih
lanjut Maxwell menjelaskan, saat arus listrik (AC atau alternating
current) bergerak melalui kabel atau sarana fisik (konduktor) lainnya,
maka, beberapa bagian dari energinya akan terlepas ke ruang bebas di
sekitarnya, lalu membentuk medan magnet atau alternating magnetic field.
Kemudian,
medan magnet yang tercipta dari energy yang terlepas itu akan
menciptakan medan listrik di ruang bebas, yang kemudian akan menciptakan
medan magnet lagi, lalu medan listrik lagi, medan magnet lagi, dan
seterusnya, hingga arus listrik yang asli atau yang pertama terhenti
(terputus, red).
Bentuk
energy yang tercipta dari perubahan-perubahan ini, disebut dengan
radiasi elektromagnetik (electromagnetic radiation), atau biasa kita
kenal sebagai gelombang radio. Itu artinya, radio dapat di definisikan
sebagai radiasi dari energi elektromagnetik yang terlepas ke udara
(ruang bebas).
Alat
yang menghasilkan gelombang radio itu biasa dinamakan TRANSMITTER. Lalu
alat yang digunakan untuk mendeteksi dan menangkap gelombang radio yang
ada udara itu, biasa dinamakan RECEIVER.
Agar
kedua alat ini (transmitter dan receiver) lebih fokus saat mengirim,
membuat pola gelombang, mengarahkan, meningkatkan, dan menangkap sinyal
radio, ke dan dari udara, maka dibantulah dengan alat lain, yaitu
ANTENA.
Berkat
persamaan dari Maxwell, transmitter, receiver, serta antena, yang
kemudian disatukan dalam semua peralatan wireless LAN itulah, maka
komputer bisa berkomunikasi, mengirim dan menerima data melalui
gelombang radio, atau biasa disebut dengan wireless netwok.
Begitu
banyak stasiun Radio dengan frequency yang berbeda-beda agar tidak
saling bertabrakan, gelombang radio yang akan dikirimkan ke udara itu
bisa diatur frequencynya. Yaitu dengan cara mengatur atau memodifikasi
arus listrik yang berada pada peralatan pengirim dan penerima tadi
(transmitter, receiver).
Dan
jarak yang menjadi pemisah antar frequency dinamakan SPECTRUM. Lalu,
bagian terkecil dari spectrum disebut dengan BAND. Dan untuk mengukur
jumlah perulangan dari satu gelombang ke gelombang yang terjadi dalam
hitungan detik, digunakanlah satuan HERTZ (Hz).
Hertz,
diambil dari nama orang yang pertama kali melakukan percobaan mengirim
dan menangkap gelombang radio, yaitu HEINRICH HERTZ. Satu hertz dihitung
sebagai jarak antara satu gelombang ke gelombang berikutnya. Dan sinyal
radio itu umumnya berada pada frequency ribuan, jutaan, atau milyaran
hertz (KHz, MHz, GHz). Dengan mengatur frequency itulah maka sinyal
radio bisa tidak saling bertabrakan.
http://joglosmart-comp.blogspot.com/2009/01/bagaimana-cara-kerja-wireless-network.html
http://imronayubi.wordpress.com/osi/
http://id.shvoong.com/exact-sciences/1733508-apa-saja-tujuh-lapisan-model/
0 komentar:
Posting Komentar
Boleh komentar apa saja.