Di dalam melakukan investasi apapun, ada prinsip terkenal yang dikumandangan kepada semua investor, yaitu: Don’t put all your eggs into one basket!
Karena semua investasi mengandung resiko, kita diperingatkan untuk tidak sekali-kali menempatkan seluruh dana investasi dalam satu pihak (bank atau perusahaan tempat kita
berinvestasi), karena jika terjadi sesuatu yang buruk dengan pihak tersebut, maka habislah semua dana investasi kita. Inilah yang disebut prinsip diversifikasi investasi untuk mengurangi resiko.
Melakukan diversifikasi sendiri merupakan kendala tersendiri bagi investor karena diperlukan dana yang besar sekali untuk berinvestasi pada beberapa jenis instrumen. Bagi investor individu, kendala ini dapat diatasi dengan berinvestasi melalui reksa dana. Saat ini telah banyak jenis-jenis reksa dana yang dapat Anda pilih, hanya dengan uang beberapa ratus ribu atau juta rupiah. Secara garis besar, reksa dana ini dibagi menjadi: reksa dana pasar uang (cocok untuk yang berprofil resiko konservatif), reksa dana pendapatan tetap (cocok untuk yang berprofil resiko konservatif), reksa dana campuran (cocok untuk yang berprofil resiko moderat), dan reksa dana saham (cocok untuk yang berprofil resiko agresif).
Selain itu, dilihat dari umur Anda saat ini, ada hubungannya antara aset investasi dan usia Anda. Berikut uraiannya:
Umur Pertengahan Dua Puluhan
Gaya hidup: Cepat, agresif, berpenghasilan tetap dan toleransi resiko yang tinggi (profil resiko agresif).
Umur Tiga Puluh sampai Awal Empat Puluhan
Gaya hidup: Pasangan karir dengan beberapa atau tanpa anak (profil resiko moderat cenderung agresif)
Umur Pertengahan Lima Puluhan
Gaya hidup: Masih banyak menyisihkan uang untuk pembayaran biaya pendidikan anak, mulai berpikir pensiun dan kebutuhan untuk melindungi pendapatan (profil konservatif cenderung moderat).
Umur Akhir Enam Puluhan atau Lebih
Gaya hidup: Menikmati masa-masa pensiun, memerlukan biaya kesehatan untuk berjaga-jaga yang cukup besar (profil resiko konservatif).
Sementara itu, untuk investasi jangka panjang (paling tidak lebih dari 10 tahun), ada pendekatan strategi investasi yang menarik yang dikenal dengan aturan 100, 110, 120. Pendekatan ini menjelaskan bahwa besarnya unsur saham dalam portofolio selain tergantung dari usia seseorang juga toleransi resiko yang mereka miliki. Investor konservatif sebaiknya menetapkan alokasi saham sebesar 100 dikurangi dengan umur yang bersangkutan. Investor moderat menggunakan angka 110 yang kemudian akan dikurangkan dengan umur yang bersangkutan. Sedangkan investor agresif menggunakan bilangan 120 dengan pengurang umur yang bersangkutan. Berikut penjelasannya:
- Kurangkan umur dari angka 100, 110 atau 120
- Hasil pengurangan tersebut diinvestasikan dalam bentuk saham (atau reksa dana saham)
- Dari sisa hasil pengurangan tersebut, ambillah 10% untuk diinvestasikan pada instrumen pasar uang (atau reksa dana pasar uang)
- Sisa akhir dimasukkan ke dalam instrumen pendapatan tetap (atau reksa dana pendapatan tetap).
0 komentar:
Posting Komentar
Boleh komentar apa saja.