Hampir sudah tak ada lagi penambahan jumlah pelanggan, ditambah dengan
tak ada lagi penambahan jaringan dan kegiatan pemasaran, maka tiga
layanan fixed wireless access (FWA) berteknologi CDMA diprediksi mati
tahun depan.
Keempat layanan tersebut adalah Flexi, StarOne,
Hepi, dan Esia. Pada layanan Flexi, Telkom ternyata tak kuasa menahan
penurunan jumlah pelanggannya, hingga BUMN telekomunikasi itu memiliki
rencana memigrasikan layanan FWA tersebut ke seluler (Telkomsel).
Hal
yang sama juga terjadi pada StarOne, yang pelanggannya tinggal tersisa
3.000 nomor saja, dan itu pun tidak semuanya aktif. Indosat juga sudah
menghentikan pembangunan jaringan untuk StarOne sudah lama.
Adapun,
Hepi milik Smartfren, sejak awal memang sudah seperti anak tiri saja,
hingga tak pernah sekalipun disinggung soal pemasaran dan promosinya.
Wajar saja, karena lisensi Hepi pun diberikan hanya sebagai kompensasi
pemindahan Flexi dan StarOne ke pita 800MHz.
Sedangkan Esia,
sejumlah BTS-nya di daerah bahkan sudah dicabut oleh penyedia menara,
dan tidak ada lagi penambahan jaringan baru, sehingga langkahnya yang
sudah gontai makin limbung.
Esia terlihat butuh operator untuk
untuk mengakuisisinya, sama seperti yang dialami Axis guna menutupi
hutangnya yang statusnya sudah turun jadi default karena gagal bayar.
Jangankan
untuk membayar hutang, untuk membuatnya masih bertahan saja sudah
sangat sulit, selain kerugian yang mencapai Rp 1,5 triliun kuartal III
tahun ini, pelanggannya pun terus menurun dan hanya menyisakan 11,6 juta
nomor, dan tentunya, tidak semuanya merupakan pelanggan aktif.
Esia
juga gagal mendapatkan lisensi seluler. Menurut Kepala Pusat Informasi
dan Humas Kominfo, gagalnya Esia karena belum menyelesaikan sejumlah
kewajibannya kepada pemerintah. Padahal, bila sudah mendapatkan seluler,
jalan melompat ke LTE terbuka lebar.
Dulu, tarif murah selalu
menjadi andalan operator FWA CDMA, meski sinyalnya buruk. Namun
sekarang, tarif GSM pun sudah setara dengan CDMA, dan tentunya, dengan
sinyal dan jangkauan yang lebih baik.
Kondisi layanan seluler
dari Smartfren jauh lebih baik. Karena jumlah pelanggannya terus tumbuh,
melalui strategi memasarkan smartphone CDMA sendiri. Jumlah pelanggan
Smartfren adalah sebanyak 12,5 juta orang, yang mana 4,1 juta
diantaranya merupakan pelanggan data.
Namun, Smartfren juga tidak
bisa bertahan lebih lama, karena CDMA tidak akan berkembang, apalagi
tak ada lagi vendor telekomunikasi yang mau memproduksi perangkat CDMA.
Jalan satu-satunya adalah segera bermigrasi ke LTE meskipun untuk itu
but
0 komentar:
Posting Komentar
Boleh komentar apa saja.