Honesti Basyir, Direktur Keuangan Telkom mengungkapkan, proses likuidasi bisnis dari Flexi akan dilakukan secara bertahap, termasuk penjualan sekitar 4000 BTS Telkom Flexi.
Aksi penutupan layanan Telkom Flexi tersebut berdampak pada 11,6 juta pelanggan Flexi yang akan dipindah alihkan ke Telkomsel. Namun, rencana pengalihan tersebut masih harus menunggu izin dan kebijakan dari pemerintah.
“Telkom Flexi itu kan layanan personal. Sebenarnya mudah ditebak sih personal service pasti harus diganti dengan personal service juga. Di Telkom ada dua personal services, Telkomsel dan TelkomFlexi. Jadi, pelanggan Flexi akan digeser ke Telkomsel. Tetapi soal ini semua kami harus menunggu kebijakan dari pemerintah,” ungkap Direktur Utama Telkom Arief Yahya, usai didapuk sebagai Marketer of The Year.
Sementara itu untuk frekuensi 850 MHz yang digunakan oleh Telkom Flexi nantinya akan dikembalikan ke pemerintah dan akan dilakukan pengajuan untuk digunakan kembali guna mendukung Extended GSM (E-GSM) dan akan ditambah frekuensi 900 MHz.
Jadi, nanitnya frekuensi yang mulanya dimiliki Telkom Flexi akan digunakan untuk memperluas jaringan Telkomsel untuk di kawasan Timur Indonesia.
Tak hanya Telkom Flexi saja yang akan melakukan penutupan terhadap layananya, Esia dan Smartfren juga akan meninggalkan layanan CDMA nya.
Faktor Telkom Flexi Ditutup
Kalah saing dan pamor dari penyedia jasa seluler GSM milik Telkomsel disebut-sebut menjadi alasan utama Telkom untuk mengakhiri layanan CDMA nya tersebut.Telkom memilih meninggalkan bisnis FWA dengan teknologi CDMA karena dianggap susah tumbuh. Setiap tahunnya, pertumbuhan bisnis Flexi menyusut 15% dari tahun ke tahun.
Jumlah pengguna Flexi juga merosot drastis yang tadinya 16,8 juta menjadi 11,6 juta kuartal ketiga di tahun yang sama.
Sementara itu untuk ekosistem yang ada saat ini dirasa Telkom tak berkembang disamping kepemilikan frekuensi yang terbatas.
0 komentar:
Posting Komentar
Boleh komentar apa saja.