Mengabarkan Tentang Sesuatu Untuk Kita

Laman

Kesalahan Kebangkrutan Kodak dan Blackberry

kamera digital pertama.jpgSiapa yang menyangka kodak yang merupakan produsen raksasa kamera harus bernasib tragis dan mengajukan perlindungan kebangkrutan?,. siapa juga yang menyangka blackberry perusahaan yang begitu pesat di awal kehadirannya harus menjual perusahaan untuk lepas dari ancaman kebangkrutan?

Apa penyebabnya, dan apa yang bisa kita ambil pelajaran dari mereka? berikut ini ulasannya.

Menolak Inovasi, meremehkan penemuan

  • Kodak Meremehkan Kamera digital
    Kodak yang merupakan penemu pertama kamera digital tidak melihat itu sebagai peluang, begitu bangganya kodak terhadap  film (klise) buatannya, hingga menganggap remeh temuan Steven J. Sasson seorang ilmuwan yang saat itu bekerja untuk Kodak.

    Di tahun 1975  Steven J. Sasson membuat kamera digital pertama di dunia dengan resolusi 10.000 pixel, kamera resolusi rendah tersebut, memang tidak layak untuk di sejajarkan dengan kamera film ketika itu, kodak tak menyangka jika di kemudian hari kamera digital hadir dengan sensor berjuta-juta pixel, bahkan kamera handphone sekarang sudah beresolusi 16 juta pixel (16MP).

    Alih-alih mengembangkan kamera digital, kodak justru tetap asik dengan film buatannya yang di nilai akan lebih menguntungkan ketimbang kamera digital, karena dengan kamera film, selain kodak mendapat keuntungan dari penjualan kamera, kodak juga mendapatkan keuntungan dari penjualan film.

    Kodak akhirnya mengeluarkan produk kamera digital, namun sudah terlambat, di luar sana canon, nikon dan sony sudah begitu maju dengan kemera digitalnya.

  • Blackberry Meremehkan Touch screen dan virtual keypad

    iPhone yang hadir dengan touchscreen dengan sensitivitas rendah di tahun 2007, itu di remehkan blackberry, Blackberry begitu bangga dengan keypad Qwerty buatannya, bahkan Jim Balsillie yang ketika itu menjabat sebagai CEO di blackberry menantang iPhone.
    "Sebagus apapun iPhone, ia menghadirkan kesulitan bagi penggunanya. Cobalah mengetik di layar sentuh iPhone, itulah kesulitan yang nyata,"
    Ungkap Balsillie ketika itu.

    Qwerty Phone.jpg

    Namun iPhone terus berkemabang, memperbaiki touchscreen, mengembangkan siri, pemutar musik, video player dsb, hingga kemudian muncul Android dan Windows phone yang juga menggunakan touchscreen dan nyaris tanpa tombol fisik.

    Seperti menjilat ludah sendiri, Blackberry akhirnya mencoba membuat BlackBerry PlayBook, gadget pertama Blackberry yang tanpa keyboard fisik, namun sudah terlambat, di luar sana iPhone dan Android sudah begitu maju dengan berbagai fitur.

Membuat Produk Konyol

  • Kodak Advantix Preview

    Bukannya serius mengembangkan kamera digital,  kodak justru mengeluarkan produk konyol Kodak Advantix Preview, dimana kamera di gital ini masih tetap menggunakan klise untuk dapat bekerja, keuntungannya  dengan ini anda bisa memilih foto mana yang akan di masukan kedalam klise dan mana yang akan di buang,

    pertanyaannya
    siapa yang mau menggunakan kamera digital jika harus membeli klise yang mahal itu?

  • Blackberry 10 yang bisa menjalankan Aplikasi Android

    Seperti kita ketahui Os terbaru blackberry 10 bisa menjalankan aplikasi Android meskipun beberapa game berat gagal di jalankan.

    Pertanyaannya
    Untuk apa membeli blackberry yang mahal jika anda hanya ingin menjalankan aplikasi Android yang bisa berjalan dengan lebih baik di gadget yang relatif lebih murah?

Terlalu Bangga dengan Temuan Lama.

  • Kodak terlalu bangga dengan film (klise) buatannya.

    Kebanggaan kodak dengan klise buatannya membuatnya enggan mengembangkan riset tentang kamera digital. Pada akhirnya kodak turut membuat kamera digital, dikala kamera digital dari produk lain sudah maju pesat.

  • Blackberry Qwerty

    Begitu bangga Blackberry dengan Qwerty yang di patenkannya, hingga tidak melihat touchscreen ponsel nyaris tanpa tombol sebagai ancaman. Blekberry tentu tak menyangka jika saat ini seseorang bahkan tidak perlu menyentuh ponsel untuk mengetik dengan Google Voice typing di Android dan Voice Assistant di iPhone.

    Blackberry akhirnya membuat produk tanpa physical keyboard, namun sudah terlambat, iPhone dan Android sudah terlalu jauh meninggalkannya, apalagi di tambah dengan kehadiran Windows Phone yang kian mempersempit ruang gerak Blackberry .
  • Blackberry dengan BBM

    BBM di buat sebagai "senjata" oleh blackberry, seperti menyianyiakan peluang emas, BBM yang ketika itu berpeluang menjadi ladang uang bagi Blackberry tidak di manfaatkan dengan baik, di saat Messenger lain berlomba-lomba membuat aplikasi yang bisa berjalan di berbagai gedget berbeda, BBM malah sebaliknya, Hanya dengan ponsel Blackberry saja BBM bisa di jalankan ketika itu.

    Dengan berbgai fitur yang di tawarkan produk lain, para pengguna BB memilih menginggalkan BBM ketimbang harus bertahan menggunakan  "ponsel mahal yang hanya bisa BBM-an".

    BBM akhirnya di lepas ke iPhone dan Android, meski sudah agak terlambat, karena messenger lain menawarkan fitur yang lebih canggih (video call, dan voice call), namun keputusan ini di nilai tepat, setidaknya blackberry bisa bertahan dengan BBM yang tetap bisa berjalan di saat ponsel Blackberry sudah tidak diminati lagi, memberikan waktu dan kesempatan agar blackberry bisa menemukan terobosan baru dengan tetap menjaga BBM agar tetap di minati pengguna.

Kesimpulan

Sebesar apapun sebuah perusahaan, akan ambruk jika tidak terbuka terhadap perubahan.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Boleh komentar apa saja.

POSTING TERBARU

Arsip Blog

Total Tayangan Laman

z

Tiket Pesawat Murah Ada: Disini

Sponsor

Sistema Enlaces Reciprocos
Code tukar link

Tampilan seperti ini: kabar berita