Jasa titip beli dari luar negeri
atau situs belanja online seperti eBay, Amazon, atau Alibaba, cukup
menjamur di Indonesia. Sebagai imbal jasa titip beli, maka biasanya si
penjual jasa titip beli akan mengenakan biaya per transaksi yang
berkisar antara Rp 50ribu hingga Rp 200ribu. Ada pula yang mengambil
profit dari selisih kurs dollar yang dipakai oleh bank. Kendala dalam
bertransaksi via situs e-commerce terkemuka dari luar negeri adalah ketiadaan kartu kredit
sehingga tidak bisa melakukan pembayaran. Bayangkan waktu yang tersita
bila seseorang harus apply kartu kredit dulu, menunggu approval dari
pihak Bank, mendaftarkan kartu kredit ke PayPal, terverifikasi, dan baru bisa melakukan transaksi.
Mengapa harus membeli barang dari luar negeri?
Berikut beberapa alasan umum mengapa orang mengimpor barang dari luar negeri.
- Barang tidak dijual di Indonesia. Sebagai contoh buku/e-book, film, game, elektronik, mesin, dll.
- Harganya lebih murah. Bila kita ingin mendapat harga yang lebih miring, situs seperti aliexpress dot com bisa menjadi alternatif.
- Untuk dijual kembali kepada pembeli di Indonesia. Misalnya produk fashion seperti baju atau tas.
Untuk menjadi seller jasa titip beli barang dari luar negeri boleh dibilang gampang-gampang susah. Susahnya adalah
- Harus sudah memiliki kartu kredit, dan terverifikasi. Disarankan limit kartu kredit lebih dari cukup karena nilai transaksi bisa ratusan dollar.
- Penting memiliki jasa forwarder di USA. Karena kebanyakan barang dari US tidak dapat dikirim langsung ke Indonesia oleh online shop, maka kita membutuhkan jasa “makelar/broker” di negara pengirim, yang akan meneruskan pengiriman ke Indonesia. Contoh saja situs sepertu www.myus.com. Tentu ada biaya tambahan untuk itu.
- Penting untuk sudah punya pengalaman. Biasanya minimal pernah bertransaksi duluan. Masalah yang paling umum adalah keterlambatan karena barang ditahan dulu di Bea Cukai (Pajak) atau Kantor Pos.
Lalu apa menariknya bisnis jasa titip beli barang dari online shop luar negeri?
- Profit. Biasanya dari nilai kurs diambil 5%, dikali total biaya. Dan ditambah nilai fixed cost yang nilainya bervariasi.
- Kelancaran dalam transaksi. Kartu kredit akan terus dipakai, namun dengan dana milik orang lain, sehingga terkesan Anda lancar sekali membayar “hutang”. Ini membuat catatan di BI Checking agak mulus, dan kemungkinan Anda akan ditelpon oleh orang Bank untuk penawaran kenaikan pagu/limit kartu.
- Paham tren pasar. Boleh jadi, dalam sekian kali transaksi, Anda bertemu dengan order ke Cina, di mana barang tersebut memang sudah booming di sana. Kalau peluang tersebut bisa kita raih, bukan tidak mungkin kita akan jadi pelopor bisnis serupa di tanah air.
- Pastikan kita mudah dihubungi. Pelayanan prima jauh lebih penting daripada soal harga.
- Nilai komisi yang affordable dan competitive. Bila terlalu mahal, pelanggan akan beralih ke lapak sebelah. Bila terlalu murah, orang akan curiga. “Jangan-jangan nipu, nih?” mungkin begitu pikir mereka.
- Berikan nilai tambah. Bahasa kerennya “added value”. What does make it difference? Sebutkan dengan jelas mengapa kita memulai bisnis ini, bukan hanya sekadar profit. Harus ada alasan yang lebih besar dari sekadar uang. Seperti kata Simon Sinek,
0 komentar:
Posting Komentar
Boleh komentar apa saja.