Mengabarkan Tentang Sesuatu Untuk Kita

Laman

Menyikapi Ajakan MLM

Kata orang, hati-hati kalau tiba-tiba diajak “berbisnis” oleh teman atau sanak saudara yang sudah bertahun-tahun tidak pernah komunikasi. Apalagi dengan janji-janji yang agak manis terkait profit singkat, kapal pesiar, mobil mewah, dan lain sebagainya. Karena kemungkinan besar Anda akan “dijebak” dalam sebuah skema money game khas MLM, alias sekadar dijadikan alat oleh para upline alias orang yang sudah menjadi member terlebih dahulu.
Walaupun terdapat fatwa ulama kalau MLM itu haram, terus terang justru saya merekomendasikan Anda untuk ikut dalam berbagai seminar MLM, selama masih gratis dan dapet makan siang. Seminarnya loh ya, bukan menjadi member mereka dengan membayar sejumlah uang atau dipaksa untuk membeli produk dengan harga yang tidak masuk akal. Berikut alasan-alasan untuk ikut serta dalam seminar MLM.


Menambah relasi

Penulis yakin tidak akan ada member MLM yang seumur hidup nggak sadar-sadar kalau lagi dikibulin. Tugas kita sebenarnya adalah menyadarkan mereka, kalau mimpi mereka ketinggian (ati-ati entar jadi gila beneran). Nanti kalau mereka sudah sadar, mereka bisa jadi teman kita.

Meningkatkan skill verbal

Rata-rata orang MLM punya kemampuan ngomong yang oke, lancar, dan persuasif. Ini penting untuk marketing. Dari seminar-seminar mereka (kebanyakannya sih gratis), kita bisa belajar banyak, ambil cerita-cerita inspiratifnya (biasanya mereka juga ambil dari buku self-help atau kisah sukses orang-orang besar).

Belajar punya penampilan menarik

Orang-orang MLM nggak ada yang lusuh-lusuh atau berpenampilan seperti gembel. Minimal pake jas, walau minjem. Walau rumah masih ngontrak di Gang Beluntas, ke mana-mana naik angkot, mereka selalu totalitas di atas “panggung”. Kita bisa simak secara detail bagaimana cara mereka berpenampilan dengan penghasilan yang sebenernya terbatas.

Sekadar mengisi waktu luang aja

Daripada sendirian di kosan juga nggak ngapa-ngapain, itung-itung ngabisin waktu joged-joged, atau terlibat dalam games kecil di seminar MLM. Kalau beruntung bisa bawa pulang payung, piring cantik, handuk, atau apalah. Intinya jangan sampe keluar modal apa-apa. Kalau di ujung acara Anda merasa tertekan karena disuruh ambil duit ke ATM, tuker jam tangan atau handphone, dlsb, bilang saja “saya belum tertarik gabung”.

Punya wawasan lebih di skema bisnis money game

Sebenarnya di Amerika sana, MLM adalah sebuah bisnis retail yang tak beda dengan bisnis-bisnis lainnya. Namun karena di Indonesia ini banyak sekali perusahaan MLM yang tak jelas model bisnisnya, maka kebanyakannya mengimplementasikan bisnis money game, skema Ponzi, piramid, dll. Sehingga kesannya jadi negatif. Duitnya cuma muter-muter antar sesama member, jadi bukan murni jualan produk. Biasanya kita akan mulai mengerti “skema” bisnis perusahaan MLM dari cara mereka menjelaskan prospek profit yang bisa didapat. “Bayangkan kalau Ibu Bapak mendapatkan 1 orang downline saja per bulan, dan dari masing-masing downline juga mendapatkan 1 downline per bulan…” terus yang ngomong gambar kaki-kaki, tabel angka, bunder-bunder, khas banget pokoknya.
Saran saya, ikut saja salah satu MLM sembarang dengan biaya paling murah. Jadi kalau ada yang nawarin lagi, kita bisa jawab kalau kita sudah ikut MLM yang lain, dan nggak tertarik dengan cara-cara dapet kekayaan dari model MLM yang lain.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Boleh komentar apa saja.

POSTING TERBARU

Arsip Blog

Total Tayangan Laman

z

Tiket Pesawat Murah Ada: Disini

Sponsor

Sistema Enlaces Reciprocos
Code tukar link

Tampilan seperti ini: kabar berita