Mengabarkan Tentang Sesuatu Untuk Kita

Laman

Tambang Uang di Aplikasi Mobile



Aplikasi mobile menjadi salah satu bisnis yang menggiurkan. Perputaran uangnya  ditaksir mencapai triliunan rupiah.
Hhhmm...pantas saja kemunculan pengembang konten aplikasi (conten provider) semakin menjamur. Ternyata diam-diam aplikasi mobile memendam potensi keuntungan yang menggiurkan. Setidaknya ini berdasarkan hasil perhitungan dan prediksi dari penelitian yang dilakukan oleh Getjar. Uang yang berputar di dalam lingkaran bisnis aplikasi mobile  mencapai angka US$17,5 miliar selama tahun 2012 ini. Itu mencakup download aplikasi berbayar, dan mobile advertising yang biasanya menempel pada aplikasi gratisan. Nilai tersebut jauh melonjak dari tahun 2011 lalu, yang ‘hanya’ menyentuh angka US$ 4,1 miliar. Bahkan di tahun 2010 baru sekitar US$ 1,6 miliar. 
Nilai menggiurkan dari bisnis aplikasi mobile diperkirakan masih akan melambung. Analis dari lembaga Yankees Group juga menyampaikan prediksinya, bahwa untuk pasar Amerika saja gelimang uang yang berasal dari aplikasi mobile ditaksir mencapai nilai US $ 11 miliar pada tahun 2014 nanti. 

Berbagai perhitungan dan prediksi jumlah nilai uang dari bisnis aplikasi mobile tersebut, merupakan konversi dari intensitas unduh aplikasi di berbagai application market (App Store, Google Play, Market Place, BlackBerry World, dll). Sepanjang tahun 2012 ini diperkirakan akan terjadi 50 juta download aplikasi. Lagi-lagi jumlah ini melesat jauh jika dibandingkan aktifitas download aplikasi pada tahun 2009 yang baru mencapai 7 juta download. 

Getjar meramal mulai tahun 2012 ini dan ke depannya, aktiftas download aplikasi akan banyak terjadi di kawasan Asia. Yaitu sebesar 37% dari total aktifitas di berbagai penjuru bumi. Namun ternyata perputaran uang dari bisnis aplikasi mobile  justru lebih banyak bersumber dari negara-negara di kawan Amerika Utara, bahkan mencapai 50% nya dari total uang yang beredar.
 

Meski angka frekuensi unduh aplikasi terbilang tinggi, tapi sumber uang dari bisnis aplikasi mobile ini bukan dari penjualan aplikasi. Karena ternyata kebanyakan pengguna smartphone/tablet  lebih banyak mengunduh aplikasi gratisan. Berdasarkan survery dari Juniper Research, dari total aktifitas unduh, 87% nya merupakan unduh aplikasi gratis. Lalu daripada sumber pemasukan bagi para pengembang aplikasi dan toko aplikasi? Mereka akan mendapat keuntungan dari peluang setelah unduh aplikasi. Yang paling besar bersumber dari iklan (mobile advertising) yang masuk ke dalam aplikasi/game. Setelah itu baru dari download aplikasi versi berbayar. Seperti diketahui aplikasi gratis biasanya memiliki keterbatasan. Diantaranya ada beberapa fitur atau level game lain yang tidak bisa dinikmati. Agar bisa, maka harus mengunduh versi berbayarnya.

Merekahnya bisnis aplikasi mobile, tidak lain didorong oleh handphone cerdas (smartphone) maupun tablet yang membanjiri pasar.  Di mana kehadiran toko aplikasi sudah menjadi bagian dari sistem operasi yang berjalan pada smartphone/tablet. Tercatat smartphone masih menjadi perangkat paling digemari untuk mengunduh dan menikmati berbagai aplikasi dan game. Juniper Research memprediksikan hingga tahun 2016, tiga dari empat aktifitas unduh aplikasi berasal dari smartphone, sisanya baru dari perangkat Tablet.

Games masih menjadi konten yang paling banyak diunduh dari toko aplikasi. Baru disusul oleh konten aplikasi berjenis multimedia. Itulah hasil survey dari Distimo, lembaga analisa aplikasi mobile.   Hal itu sudah terbukti di tahun 2011 lalu. Konten yang paling banyak diunduh yaitu game, jenisnya, apalagi kalau bukan Angry Bird. Kemudian di susul oleh Facebook, Twitter dan game Fruit Ninja. (Edi Kurniawan)

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Boleh komentar apa saja.

POSTING TERBARU

Arsip Blog

Total Tayangan Laman

z

Tiket Pesawat Murah Ada: Disini

Sponsor

Sistema Enlaces Reciprocos
Code tukar link

Tampilan seperti ini: kabar berita